Ibadah Raya Surabaya, 21 Desember 2025 (Minggu Siang)
[reload halaman ini - auto reload 5 menit]
Salam
sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Wahyu
22: 6-21 menunjuk pada tujuh
peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman,
supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai
wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di
awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh
menunjuk pada kesempurnaan.
- Ayat
7= peringatan
pertama: peringatan
yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat
(diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 24 November 2024
sampai Ibadah
Raya Surabaya, 15 Desember 2024).
- Ayat
8-9= peringatan kedua:
peringatan
tentang penghormatan dan penyembahan
(diterangkan pada Ibadah
Doa Surabaya, 18 Desember 2024
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 08 Januari 2025).
- Ayat
10= peringatan
ketiga; peringatan
untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang
benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat
(diterangkan pada Ibadah
Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025
sampai Ibadah Pendalaman
Alkitab Malang, 23 Januari 2025).
- Ayat
11-12= peringatan keempat: peringatan
tentang dua macam arus di dunia:
kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih (diterangkan pada
Ibadah
Raya Surabaya, 26 Januari 2025
sampai Ibadah Doa
Surabaya, 26 Februari 2025
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 26 Februari 2025).
- Ayat
13-16= peringatan
kelima: peringatan
tentang membasuh jubah.
(diterangkan pada Ibadah
Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2025
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 23 April 2025)
- Ayat
17= peringatan keenam: peringatan
tentang tugas gereja Tuhan, yaitu bersaksi dan mengundang
(diterangkan pada Ibadah
Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2025
sampai Ibadah
Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2025).
-
Wahyu
22: 18-21
22:18.
Aku bersaksi kepada setiap orang yang
mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika
seorang menambahkan
sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan
kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab
ini. 22:19.
Dan jikalau seorang mengurangkan
sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah
akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus,
seperti yang tertulis di dalam kitab ini." 22:20.
Ia yang memberi kesaksian tentang
semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin,
datanglah, Tuhan Yesus! 22:21.
Kasih karunia Tuhan Yesus
menyertai kamu sekalian! Amin.
Peringatan
ketujuh: peringatan
untuk siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan
Yesus kedua kali di awan-awan permai,
yang dikaitkan dengan dua hal:
- Ayat
18-19= peringatan untuk tidak menambah dan
mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
Kalau mau bertemu Yesus di awan yang permai, kembali ke alkitab
(diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 18 Mei 2025 sampai Ibadah
Raya Surabaya, 22 Juni 2025). Untuk kembali ke
Firdaus kita harus kembali ke alkitab. Keadaan dulu dan sekarang
harus sesuai dengan firman, bukan firman yang mengikuti.
- Ayat
21= peringatan untuk selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan
(diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 29 Juni 2025).
AD.
7B Ayat
20= kita harus selalu siap sedia untuk menantikan dan menyambut
kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai.
Sekolah,
kuliah, dan bekerja sangat penting, tetapi kita harus berjuang untuk
selalu siap sedia menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kerja
atau sekolah gagal bisa diulangi lagi, tetapi kalau gagal menyambut
kedatangan Tuhan kedua kali, tidak bisa diulangi lagi. Kalau
ketinggalan, semua yang kita capai di dunia akan menjadi sia-sia,
bahkan binasa selamanya.
'Ya,
Aku datang segera'=
kesiapan Yesus untuk segera datang kembali kedua kali dalam kemuliaan
sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga--Kepala.
'Amin,
datanglah Tuhan Yesus'=
kesiapan gereja Tuhan dalam kemuliaan sebagai mempelai wanita
sorga--tubuh--untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di
awan-awan yang permai.
Yesus dan gereja Tuhan sudah siap,
sehingga terjadi pertemuan antara Yesus, Mempelai Pria
Sorga--Kepala--dengan gereja Tuhan, mempelai wanita sorga--tubuh--di
awan-awan yang permai untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba (Wahyu
19: 9), yang merupakan pintu masuk ke kerajaan Seribu Tahun Damai
(Firdaus yang akan datang)--Wahyu 20--, dan Yerusalem baru selamanya
(Wahyu 21-22).
Kita banyak kekurangan, kesalahan apalagi di
dalam nikah. Bagaimana
caranya kita bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba sampai Yerusalem
baru?
Kita harus menerima undangan Tuhan.
Wahyu
19: 9 19:9.
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah
mereka yang diundang
ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku:
"Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari
Allah."
Matius
22: 1-3 22:1.
Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: 22:2.
"Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan
perjamuan
kawin untuk anaknya. 22:3.
Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang
ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau
datang.
'perjamuan
kawin untuk anaknya'
menunjuk pada perjamuan kawin Anak Domba.
Tuhan mengundang
gereja Tuhan lewat firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang
bermata dua/kabar mempelai. Sudah diselamatkan, setelah itu harus
menerima undangan Tuhan.
Kabar mempelai adalah firman Allah
yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan
sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang
permai untuk menyucikan dan mengubahkan gereja Tuhan sampai sempurna
seperti Yesus; sama dengan menjadi mempelai wanita sorga yang layak
untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai
(Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru.
Pedang tajam
bermata dua: tajam pertama untuk menyucikan, dan tajam kedua untuk
mengubahkan. Contoh: tangan mencuri disucikan dan diubahkan jadi
bisa memberi. Kalau ada dosa, berdoa, supaya Tuhan melepaskan kita
dari dosa. Jangan berputus asa! Terkadang sudah disucikan, masih
berbuat dosa lagi. Yang penting mau mendengarkan firman terus,
praktikkan firman sebisa mungkin, disucikan, diubahkan, minta
pertolongan Tuhan, sampai benar-benar terlepas dari dosa. Jangan
mempertahankan dosa, selalu berdoa untuk lepas dari dosa-dosa.
Sikap
terhadap undangan:
-
Tidak
mau datang= menolak undangan Tuhan. Artinya: menolak
kabar mempelai
karena mempertahankan dosa (diterangkan pada Ibadah
Pendalaman Alkitab Malang, 11 Desember 2025).
Matius
22: 3 22:3.
Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang
ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang
itu tidak mau datang.
-
Tidak
mengindahkan kurban Kristus= tidak layak untuk datang.
Artinya:
menghina
dan menolak kurban Kristus/salib
(diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 14 Desember 2025).
Matius
22: 4-8 22:4.
Ia menyuruh pula hamba-hamba lain,
pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu:
Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan
ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia,
datanglah ke perjamuan kawin ini. 22:5.
Tetapi orang-orang yang diundang itu
tidak mengindahkannya;
ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, 22:6.
dan yang lain menangkap hamba-hambanya
itu, menyiksanya dan membunuhnya. 22:7.
Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh
pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan
membakar kota mereka. 22:8.
Sesudah itu ia berkata kepada
hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang
yang diundang tadi tidak
layak untuk itu.
'lembu-lembu
jantan dan ternak piaraanku telah disembelih'
= dulu dalam bentuk korban binatang, tetapi sekarang sudah
digenapkan oleh kurban Kristus.
Petrus, hamba Tuhan yang
hebat bisa menolak salib padahal ia banyak mengalami mujizat bersama
Tuhan--bisa berjalan di laut yang bergelora, melihat mujizat lima
roti dua ikan untuk lima ribu orang. Karena itu kita harus
hati-hati. Seringkali kita takut pada sesuatu sampai mengorbankan
Yesus/pengajaran yang benar; sama dengan menyalibkan Yesus kembali;
tidak mengindahkan kurban Kristus.
-
Datang
tetapi tidak berpakaian pesta. Artinya: penghinaan.
Matius
22: 9-14 22:9.
Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah
setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. 22:10.
Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang
yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang
baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan
tamu. 22:11. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu
itu, ia melihat seorang yang tidak
berpakaian pesta. 22:12.
Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari
dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu
diam saja. 22:13. Lalu
kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan
campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di
sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. 22:14. Sebab banyak
yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Ayat
9-10= keadilan Tuhan, yaitu semua diundang. Kalau ada orang yang
masuk neraka, berarti bukan salahnya Tuhan. Tinggal mau atau
tidak. Jadi tidak ada alasan kalau tidak masuk sorga.
AD.
3 Kita
bicara tentang pakaian.
Kejadian
2: 25 2:25.
Mereka keduanya telanjang,
manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak
merasa malu.
Manusia
telanjang
tetapi tidak malu
karena memiliki pakaian kemuliaan--manusia diciptakan sama mulia
dengan Allah.
Kejadian
3: 7 3:7.
Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang;
lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat
cawat.
Hawa
digoda oleh ular untuk makan buah yang dilarang Tuhan--tidak
taat.
Tetapi setelah Adam dan Hawa tidak taat karena mendengar
suara ular, sehingga kehilangan kemuliaan Allah, maka manusia menjadi
telanjang dan merasa malu
dan membuat cawat. Lalu, manusia diusir dari Firdaus ke dalam
dunia, sehingga hidup dalam suasana kutukan.
Roma
3: 23 3:23.
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah,
Di
dalam dunia, manusia tidak bertobat malah berkubang dalam dosa sampai
puncaknya dosa--dosa makan minum dan kawin mengawinkan--, sehingga
kehilangan pakaian kebenaran, kesucian, dan kemuliaan. Manusia tampil
seperti anjing dan babi, yaitu telanjang
dan tidak tahu malu.
Sekarang,
orang merokok boleh melayani yang penting bagus. Inilah telanjang
tetapi tidak tahu malu. Mau apa saja boleh yang penting orang datang
dan senang--tidak satu iman, istrinya dua dan sebagainya. Ini yang
terjadi sekarang.
Telanjang dan tidak tahu malu artinya tetap
berbuat dosa dan puncaknya dosa; tidak mau bertobat dan terlepas dari
dosa, tetapi enjoy
dalam dosa, bahkan bangga dalam dosa.
"Dulu
saya sering melayani di gereja lain. mereka berdoa: bukakan firman
untuk gembala kami. Tetapi saya tidak melihat gembalanya khotbah Jadi
untuk siapa doanya? Padahal tidak beribadah adalah berbuat dosa
(Ibrani 10). Tidak masuk ibadah tetapi tidak merasa salah Ini dosa
kebiasaan. Sampai dosa sengaja. Bagi fulltimer (seratus persen
untuk Tuhan) tidak ada kata maaf kalau tidak mau beribadah. Itu
benar-benar dosa sengaja. Yang masih kerja di dunia saja masih
berusaha untuk beribadah. Bagaimana yang sudah fulltimer?
Mengerikan!"
Kalau
diteruskan, akan kering rohani--dideteksi dari perkataan yang kering.
Perkataan sia-sia mulai keluar, yaitu bersungut, gosip, dusta, dan
fitnah. Dan terus memuncak sampai mati rohani, artinya; tidak
bergairah lagi dalam perkara rohani. Mulai dari gembala yang
dihantam, yaitu mulai malas berkhotbah. Tetapi untuk perkara jasmani
sangat cepat.
Satu langkah lagi, akan masuk neraka selamanya.
percayalah!
Kejadian
3: 7 3:7.
Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang; lalu mereka menyemat
daun pohon ara
dan membuat
cawat.
Dulu,
Adam dan Hawa berusaha untuk menutupi
ketelanjangannya dengan cawat dari daun pohon ara. Daun
bisa disusun, tetapi setelah kena panas akan layu, sehingga telanjang
lagi.
Yesaya
64: 6 64:6.
Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan
kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi
layu seperti daun
dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh
angin.
'kain
kotor'
= kain larah.
Daun menunjuk pada kebenaran
sendiri. Artinya:
kebenaran di luar firman Allah.
Contoh: alkitab mengatakan:
Laki-laki
akan meninggalkan Ayah ibunya dan menjadi satu daging dengan
istrinya; apa yang disatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia.
Tetapi sekarang justru diizinkan kawin cerai karena pendapat manusia.
Inilah kebenaran sendiri. Sekarang banyak khotbah berdasarkan
pendapat orang--lewat mimpi dan sebagainya--, tetapi tidak sesuai
dengan firman.
Ada juga wanita yang mengajar laki-laki. 1
Timotius 2: 12 2:12.
Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak
mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam
diri.
Kebenaran
sendiri juga berarti berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku dosa malah
menyalahkan orang lain yang benar dan Tuhan/firman pengajaran yang
benar.
"Saya
pernah menolak kawin cerai. Lalu orangnya berkata: Pengajarannya
baik, tetapi tanpa kasih. Inilah maksudnya menyalahkan
Tuhan/pengajaran yang benar."
Kebenaran
sendiri--daun--tidak tahan lama, akhirnya manusia telanjang lagi dan
diusir dari Firdaus. Karena itu Tuhan mau memberikan pertolongan
untuk menutupi ketelanjangan manusia.
Kejadian
3: 21 3:21.
Dan TUHAN Allah membuat pakaian
dari kulit binatang
untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada
mereka.
Tuhan
menolong manusia dengan mengorbankan
binatang, dan kulitnya untuk menutupi ketelanjangan manusia. Di
sini, binatangnya tidak jelas. Tetapi di zaman Israel, binatangnya
jelas: kambing, domba, lembu. Ini merupakan suatu nubuat dan ada
kegenapannya dalam perjanjian baru.
Yohanes
19: 23-24 19:23.
Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil
pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap
prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu
tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. 19:24.
Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah
kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang
undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah
hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka
membagi-bagi
pakaian-Ku
di antara mereka dan mereka membuang
undi atas jubah-Ku."
Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
'genaplah
yang ada tertulis dalam Kitab Suci'=
semua harus sesuai dengan Kitab Suci. Mau melayani, menikah, bekerja,
bersekolah harus sesuai dalam Kitab Suci.
'Hal
itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu'
= bukan hanya untuk bangsa Israel asli. Karena ini dilakukan oleh
prajurit Romawi, maka bangsa kafir juga mendapatkan pakaian.
Di
perjanjian baru, korban binatang digenapkan, yaitu Yesus
rela ditelanjangi dan disembelih di kayu salib untuk memberikan
pakaian pesta kepada manusia berdosa,
supaya bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba sampai Yerusalem
baru.
Tiga
macam tingkatan pakaian pesta:
- Pakaian
kebenaran/keselamatan--halaman
Tabernakel.
Ini sama dengan pakaian Yesus yang dibagi menjadi
empat bagian.
Artinya: kebenaran dan keselamatan dari Tuhan
dibagikan kepada empat penjuru bumi. Seluruh manusia di bumi bisa
menerimanya.
Prosesnya:
- Percaya
kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat--masuk pintu
gerbang.
-
Bertobat--mezbah
korban bakaran--, artinya: mati terhadap dosa; membuang lima macam
dosa.
Dulu korban binatang yang dibakar, tetapi sekarang
dosa-dosanya yang dibakar. 1
Petrus 2: 1 2:1.
Karena itu buanglah
segala kejahatan(1),
segala tipu muslihat(2)
dan segala macam kemunafikan(3),
kedengkian(4)
dan
fitnah(5).
'tipu
muslihat'
= termasuk dusta. 'kemunafikan'
= kepura-puraan; dalam hati dan di luar tidak sama. 'kedengkian'
= kebencian.
-
Baptis
air dan Roh Kudus= lahir baru dari air dan Roh Kudus.
Baptisan
air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan
bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama
Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga
mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi--langit terbuka--yaitu
baptisan Roh Kudus.
Roma
6: 4 6:4.
Dengan demikian kita telah dikuburkan
bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama
seperti Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan
hidup dalam hidup
yang baru.
Kalau
tidak bangkit dari kuburan air, langit tidak akan terbuka.
1
Petrus 2: 2 2:2.
Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu
ingin akan air susu yang murni dan yang rohani,
supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Dulu
kita dilahirkan oleh ibu kita sebagai manusia daging yang berdosa.
Setelah masuk baptisan air kita menjadi bayi rohani. Lahir baru
dari air dan Roh sama dengan menjadi sama seperti bayi yang baru
lahir, yaitu
- Hidup
dalam kebenaran.
Bayi
lahir telanjang tidak malu, berarti kembali seperti ciptaan
semula.
- Memiliki
perasaan
yang benar,
yaitu hanya merindukan air susu yang murni dan rohani, itulah
firman penggembalaan yang benar dan murni dalam urapan Roh Kudus.
Kehidupan
kita pasti bertumbuh. Kita
mantap dalam kebenaran dan keselamatan;
tidak mudah tergoda oleh dosa-dosa.
Karena itu setelah
diselamatkan dan hidup benar, kita harus digembalakan Nikmati
firman penggembalaan!
-
Pakaian
kesucian--jubah
Yesus yang diundi.
Ini menunjuk pada ruangan suci. Pakaian
kesucian sama dengan jubah pelayanan.
Yohanes
19: 24 19:24.
Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah
kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita
membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya."
Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab
Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan
mereka membuang
undi atas jubah-Ku."
Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
"Saya
berbahagia belajar tabernakel, karena tidak ngawur. Ada yang merasa
luar biasa dan sempurna, padahal tidak masuk di halaman. Ini
mengerikan! Kalau dalam tabernakel ini diajarkan secara urut. Kita
tahu posisi kita di mana. Tuhan memberikan wahyu/ilham kepada pdt
van Gessel. Bukan ilmiah."
Keluaran
28: 1-2 28:1.
"Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan
anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk
memegang jabatan imam bagi-Ku--Harun dan anak-anak Harun, yakni
Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar. 28:2. Haruslah engkau membuat
pakaian kudus
bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.
Ayat
1= dari sekian banyak orang Israel dipilih satu suku yaitu suku
Lewi. 'pakaian
kudus'
sama dengan pakaian pelayanan--jubah Yesus yang diundi di kayu
salib.
Jubah Yesus diundi, artinya hanya
orang yang mendapat kepercayaan dan kemurahan Tuhan saja yang bisa
melayani.
Tidak semua orang bisa melayani. Tadi, pakaian Yesus yang dibagi
menjadi empat siapa saja boleh mendapatkan. Tetapi jubah pelayanan
hanya untuk orang yang mendapatkan undi.
Yang sudah
melayani, pertahankan kemurahan dan kepercayaan Tuhan. Membuang
pelayanan sama dengan membuang kemurahan Tuhan.
Tidak
melayani sama dengan di luar kemurahan Tuhan.
Mau apa di luar kemurahan Tuhan?
Yang belum melayani berarti
belum mendapatkan kemurahan Tuhan, mari berdoa!
Jubah Yesus
tidak berjahit, artinya: tidak ada campur tangan manusia.. Jabatan
pelayanan adalah murni dari Tuhan;
tidak ada campur tangan manusia; tidak ditunjuk oleh manusia tetapi
langsung dari Tuhan.
Yohanes
19: 23 19:23.
Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil
pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap
prajurit satu bagian -- dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu
tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu
tenunan saja.
Jubah
Yesus adalah satu tenunan saja, artinya: satu tubuh Kristus.
Jadi,
tujuan
utama kita diselamatkan adalah untuk melayani Tuhan. Tujuan
utama kita melayani Tuhan adalah untuk masuk pembangunan tubuh
Kristus yang sempurna.
Kalau
hanya untuk bekerja atau bersekolah, tidak perlu
diselamatkan. Tetapi kita diselamatkan untuk beribadah melayani
Tuhan. Tujuan beribadah melayani adalah untuk masuk dalam
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kita menjadi mempelai
wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali
di awan permai.
Yehezkiel
42: 14 42:14.
Kalau para imam masuk
ke tempat kudus,
mereka tidak
akan keluar ke pelataran luar,
sebelum mereka menanggalkan pakaian mereka di sana, yang dipakainya
waktu menyelenggarakan kebaktian, sebab pakaian-pakaian itu adalah
kudus. Mereka harus memakai pakaian yang lain, barulah mereka boleh
datang ke tempat umat TUHAN."
'ke
tempat kudus'
= ruangan suci.
Sudah
memakai pakaian imam kita harus selalu berada di ruangan suci;
ketekunan
dalam tiga macam ibadah pokok.
Kita tergembala dengan benar dan baik.
Kalau keluar dari
penggembalaan, pakaian pelayanan akan dilepas oleh Tuhan.
"Mengapa
banyak gembala pensiun? Karena tidak berada dalam ruangan suci.
Sudah meningkat lalu hilang. Ini dicopot oleh Tuhan."
Kejadian
37: 2 37:2.
Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas
tahun--jadi masih muda--biasa
menggembalakan kambing domba,
bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa,
kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan
kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
'biasa
menggembalakan'=
tekun. 'Yusuf
menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan
saudara-saudaranya'
= Yusuf mengalami penyucian.
Yusuf mengalami penyucian. Ia
tahu kakak-kakaknya benci kepada dia, tetapi dia tetap menceritakan
kejahatan kakak-kakaknya, sehingga ia mendapat jubah maha indah.
Artinya: diangkat jadi imam dan raja.
Yusuf tergembala pada
usia tujuh belas tahun. Yesus masuk Bait Allah pada usia dua
belas tahun.
Usia dua belas sampai tujuh belas tahun adalah
usia efektif untuk digembalakan, karena ini adalah usia di
persimpangan jalan. Mau ke mana? Ke sorga atau neraka. Harus
diarahkan untuk digembalakan! Lebih baik capek antar kaum muda
untuk beribadah, daripada salah di persimpangan jalan karena memilih
jalan ke neraka. Mari awasi anak-anak kita!
Ulangan
28: 47-48 28:47.
"Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Allahmu,
dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan
segala-galanya, 28:48. maka dengan menanggung lapar dan haus,
dengan telanjang dan kekurangan akan segala-galanya engkau akan
menjadi hamba kepada musuh yang akan disuruh TUHAN melawan engkau.
Ia akan membebankan kuk besi ke atas tengkukmu, sampai engkau
dipunahkan-Nya.
Kalau
tidak mau melayani--tidak punya jubah indah--akan lapar dan haus.
Sudah memiliki jubah indah, hasilnya:
- Pemeliharaan
Tuhan secara berkelimpahan. Kita selalu mengucap syukur dan menjadi
berkat bagi orang lain. Dan Tuhan menyediakan segala sesuatu di
saat kita membutuhkan.
- Kita
mengalami sukacita, bahagia, damai sejahtera sorga. Semuanya enak
dan ringan.
- Hidup
kita ditata rapi oleh Tuhan. Semakin hari semakin indah, sampai
yang terindah kita masuk perjamuan kawin Anak Domba.
-
Pakaian
kemuliaan--ruangan
maha suci.
Wahyu
19: 7-8 19:7.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia. 19:8. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai
kain
lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!"
(Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari
orang-orang kudus.)
Ini
adalah pakaian putih yang berkilau-kilauan. Dari mana asalnya?
Jubah maha indah harus dicelup dalam darah.
Kejadian
37: 31 37:31.
Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor
kambing, lalu mencelupkan
jubah itu ke dalam darahnya.
Nilai
tambah seorang pelayan Tuhan adalah saat ia mengalami percikan
darah.
Percikan
darah yang dialami Yusuf:
-
Menghadapi
binatang buas.
Ini menunjuk pada kesadisan
dan kejahatan.
Kejadian
37: 33 37:33.
Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata: "Ini jubah
anakku; binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah
diterkam."
Hati-hati!
Keluarga dekat bisa jadi binatang buas.
Kakak-kakak Yusuf
iri dan benci tanpa alasan sampai menjual Yusuf ke Mesir seperti
Yudas menjual Yesus.
- Menghadapi
istri Potifar.
Ini menunjuk pada kenajisan--dosa
makan minum dan kawin mengawinkan.
- Menghadapi
penjara--liang tutupan--sekalipun tidak bersalah.
Ini menunjuk
pada ketidakadilan--benar
jadi salah dan salah jadi benar. Tidak adil sama dengan pembunuh
dan orang sundal yang tidak masuk sorga.
Karena itu, kita
tidak boleh memihak manusia tetapi hanya memihak Tuhan/pengajaran
yang benar. Pasti bisa adil.
Penjara juga menunjuk pada
keterbatasan. Mungkin kita serba terbatas dalam modal, ijazah
dan sebagainya.
Inilah
ujian bagi pelayan Tuhan.
Mengapa
jubah harus dicelup darah?
-
Jubah
jadi putih bersih/suci.
Wahyu
7: 13-14 7:13.
Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah
mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka
datang?" 7:14. Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan
mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini
adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan
mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya
putih di dalam darah Anak Domba.
'orang-orang
yang keluar dari kesusahan yang besar'
= percikan darah.
Pertahankan kesucian!
-
Mengalami
pembaharuan hidup; sama dengan jubah berkilau-kilauan.
1
Petrus 3: 3-5 3:3.
Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan
mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan
mengenakan pakaian yang indah-indah, 3:4. tetapi perhiasanmu
ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak
binasa yang berasal dari roh yang lemah
lembut
dan tenteram,
yang sangat berharga di mata Allah. 3:5. Sebab demikianlah
caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu
perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah;
mereka tunduk
kepada suaminya,
'mereka
tunduk kepada suaminya'
= seperti Sarah tunduk kepada Abraham.
Lembah lembut= bisa
mengampuni dosa-dosa orang lain dan bisa menerima firman pengajaran
yang keras--yang menunjuk dosa-dosa.
Rendah hati/pendiam=
koreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Ditemukan dosa, akan
mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni tidak berbuat
dosa lagi. Dan tidak banyak komentar apalagi yang negatif.
Tunduk=
taat dengar-dengaran, sehingga kita mendapatkan pakaian putih
berkilau-kilauan.
Jika
kita suci dan memiliki pakaian berkilau-kilauan--lemah lembut,
pendiam, dan penurut--, kita
akan menerima hikmat dan kasih karunia Tuhan.
Yusuf mendapatkan uluran tangan kasih dan hikmat dari Tuhan.
Hasilnya:
-
Kisah
Rasul 7: 9-10
7:9.
Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah
Mesir, tetapi Allah menyertai dia, 7:10. dan melepaskannya dari
segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih
karunia
dan hikmat,
ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya
menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.
Yang
pertama: hikmat dan kasih karunia sanggup menghadapi
kelaparan/krisis di segala bidang.
Secara
jasmani, tangan kasih karunia dan hikmat Tuhan sanggup memelihara
kita di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi
tiga setengah tahun.
Ada kuasa pertolongan untuk
menyelesaikan semua masalah yang mustahil.
Ada masa depan
berhasil dan indah.
Secara rohani, tangan kasih karunia dan
hikmat Tuhan sanggup memberikan pembukaan rahasia firman
Allah--makanan rohani. Kita tidak akan pernah lapar--bisa makan
makanan rohani yang benar--, tetapi bisa mengalami kepuasan sorga.
Kita bisa mengucap syukur, bersaksi, dan menyembah Tuhan.
Manfaatkan di akhir tahun 2025 untuk bersaksi. Jangan
menambah dosa-dosa, bergosip, tetapi bersaksi.
-
Kejadian
45: 15
45:15.
Yusuf
mencium semua saudaranya
itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu
barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia.
'mencium'
= berdamai.
Yang kedua: tangan kasih karunia dan hikmat
Tuhan sanggup memakai
kita dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir,
yaitu pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--penyatuan
tubuh Kristus.
Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah,
penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi
satu tubuh Kristus yang sempurna.
Jangan merasa asing dalam
penggembalaan!
-
Kejadian
50: 24
50:24.
Berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya: "Tidak lama lagi
aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa
kamu keluar dari negeri ini,
ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham,
Ishak dan Yakub."
Sebentar
lagi kita akan keluar dari negeri ini menuju negeri
perjanjian--tanah Kanaan. Sebentar lagi Yesus datang kembali kedua
kali dan kita semuanya bisa menyambut kedatangan-Nya di awan-awan
permai.
Yang ketiga: tangan kasih karunia dan hikmat Tuhan
sanggup menyucikan
dan mengubahkan kita
sampai sempurna seperti Yesus.
Kita layak untuk menyambut
kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk
perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus
yang akan datang), dan Yerusalem baru--Kanaan Samawi. Kita
tidak usah malu.
Pada
awal manusia diciptakan, manusia telanjang dan tidak malu. Setelah
jatuh dalam dosa, telanjang dan malu. Setelah di dunia manusia
telanjang dan tidak tahu malu seperti anjing dan babi.
1
Yohanes 2: 26-28 2:26.
Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang
berusaha menyesatkan kamu. 2:27. Sebab di dalam diri kamu tetap
ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu
tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana
pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan
pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu
telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di
dalam Dia. 2:28. Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam
Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh
keberanian percaya dan tidak
usah malu
terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.
Kita
ada keberanian percaya untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Terima
belas kasih dan kemurahan Tuhan!
Tuhan memberkati.
|