Ibadah Doa Surabaya, 19 November 2025 (Rabu Sore)
[reload halaman ini - auto reload 5 menit]

Salam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 22: 6-21 menunjuk pada tujuh peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman, supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan.



  1. Ayat 7= peringatan pertama: peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2024 sampai Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2024).



  2. Ayat 8-9= peringatan kedua: peringatan tentang penghormatan dan penyembahan (diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 18 Desember 2024 sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2025).



  3. Ayat 10= peringatan ketiga; peringatan untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025 sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Januari 2025).



  4. Ayat 11-12= peringatan keempat: peringatan tentang dua macam arus di dunia: kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025).



  5. Ayat 13-16= peringatan kelima: peringatan tentang membasuh jubah. (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 23 April 2025)



  6. Ayat 17= peringatan keenam: peringatan tentang tugas gereja Tuhan, yaitu bersaksi dan mengundang (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2025 sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2025).



  7. Wahyu 22: 18-21
    22:18. Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
    22:19. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
    22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
    22:21. Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

    Peringatan ketujuh: peringatan untuk siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali di awan-awan permai, yang dikaitkan dengan dua hal:



    1. Ayat 18-19= peringatan untuk tidak menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
      Kalau mau bertemu Yesus di awan yang permai, kembali ke alkitab (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 18 Mei 2025 sampai Ibadah Raya Surabaya, 22 Juni 2025).
      Untuk kembali ke Firdaus kita harus kembali ke alkitab. Keadaan dulu dan sekarang harus sesuai dengan firman, bukan firman yang mengikuti.



    2. Ayat 21= peringatan untuk selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Juni 2025).


AD. 7B

Ayat 20= kita harus selalu siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai.
Kalau ketinggalan, semua yang kita peroleh di dunia akan jadi sia-sia dan binasa selamanya Jangan sampai ketinggalan!

'Ya, Aku datang segera'= kesiapan Yesus untuk segera datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga--Kepala.

'Amin, datanglah Tuhan Yesus'= kesiapan gereja Tuhan dalam kemuliaan sebagai mempelai wanita sorga--tubuh--untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

Yesus dan gereja Tuhan sudah siap, sehingga terjadi pertemuan antara Yesus, Mempelai Pria Sorga--Kepala--dengan gereja Tuhan, mempelai wanita sorga--tubuh--di awan-awan yang permai untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba, yang merupakan pintu masuk ke kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang)--Wahyu 20--, dan Yerusalem baru selamanya (Wahyu 21-22).

Perjamuan kawin Anak Domba adalah hubungan antara Yesus, Mempelai Pria Sorga dengan gereja Tuhan, mempelai wanita sorga.
Ini adalah hubungan kasih sempurna--dua loh batu.

Gereja Tuhan akhir zaman harus memiliki kasih yang sempurna untuk bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba.

Matius 24: 12
24:12. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

2 Tesalonika 2: 3
2:3. Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,

Kenyataan yang ada: menjelang kedatangan Tuhan justru kasih menjadi dingin; hanya ada kedurhakaan dan kemurtadan, sehingga ketinggalan saat Tuhan datang kembali dan binasa selamanya.

Pengertian murtad:



  1. 1 Timotius 4: 1-2
    4:1. Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
    4:2. oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

    Yang pertama: gugur dari iman, sehingga kehilangan keselamatan dan binasa selamanya.

    Mengapa bisa murtad?



    • Tidak tegas untuk berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, dan tidak tegas untuk menolak ajaran palsu. Semua pengajaran dianggap sama. Padahal Yesus sudah mengingatkan akan adanya penyesatan.



    • Tidak melakukan firman pengajaran yang benar, sehingga firman tidak berakar di dalam hati.

      Akibatnya: tidak tahan menghadapi pencobaan--saat matahari datang, akan layu--; gugur dari iman.



    Karena itu kita harus berpegang teguh pada pengajaran yang benar, dan tegas untuk menolak ajaran yang tidak benar, ditambah dengan tegas untuk praktik firman pengajaran yang benar.

    Hasilnya: iman kita akan semakin teguh sampai sempurna.



  2. 1 Timotius 5: 8
    5:8. Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.

    Yang kedua: tidak mengasihi, memperhatikan, dan memelihara sesama, mulai dari nikah rumah tangga; apalagi tahu ada keluarga kita yang kekurangan tetapi kita diam saja.

    Ini adalah keadaan yang lebih buruk daripada orang yang tidak beriman/tidak kenal Yesus.

    Matius 10: 21
    10:21. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.

    Kalau dibiarkan, pasti akan membenci, bahkan jatuh dalam kebencian tanpa alasan, yaitu saing menyerahkan untuk dibunuh.

    Biar malam ini kita bisa saling mengasihi, memperhatikan, dan melayani dalam nikah rumah tangga.



  3. Ibrani 6: 4-6
    6:4. Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
    6:5. dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
    6:6. namun yang
    murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

    Yang ketiga: kembali pada hidup lama; sama dengan tidak mengalami pembaharuan hidup ke arah kesempurnaan.

    Roma 1: 21
    1:21. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.

    Tidak mengalami pembaharuan, berarti hanya memiliki hati dan pikiran manusia daging, yaitu hatinya bodoh dan pikirannya sia-sia, sehingga tidak pernah mengalami kepuasan; tidak bisa mengucap syukur tetapi hanya bersungut.

    Roma 1: 24-32
    1:24. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.
    1:25. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin.
    1:26. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.
    1:27. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan
    menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
    1:28. Dan karena mereka
    tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:
    1:29. penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan.
    1:30. Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua,
    1:31. tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan.
    1:32. Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi
    mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya.

    Akibatnya: jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa sampai terjadi penyimpangan, yaitu hubungan sejenis. Bahkan setuju kalau orang lain melakukan dosa-dosa itu.

    Inilah kehidupan yang murtad; tidak mengalami pembaharuan, sehingga ketinggalan saat Yesus datang kembali. Ia tidak bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba, berarti binasa selamanya di neraka.


Filipi 2: 5-8
2:5. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6. yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7. melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Jalan keluarnya: Yesus harus mati di kayu salib untuk memberikan pikiran dan perasaan-Nya kepada kita.

Karena itu, kita juga harus belajar dari Yesus, yaitu menerima dan memiliki pikiran dan perasaan Yesus, yaitu:



  1. Rendah hati
    Artinya: kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.

    Kalau dosa sudah diampuni, kita akan mengalami kebahagiaan, dan terdorong untuk selalu mengucap syukur kepada Tuhan dan menyembah Dia.



  2. Taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi--tirai terobek; Yesus taat sampai mati di kayu salib.


Ini sama dengan kita berseru: Ya Abba, ya Bapa, dan Roh Kudus akan dicurahkan.

Roma 8: 15
8:15. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Kita diurapi Roh Kudus. Ini adalah kasih karunia Tuhan.

Kisah Rasul 10: 44-45
10:44. Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.
10:45. Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa
karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,

Kita hidup dalam kasih karunia; sama dengan hidup dalam urapan Roh Kudus.

Kegunaan Roh Kudus:



  1. Titus 3: 5
    3:5. pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

    Yang pertama: Roh Kudus membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari kuat teguh hati.

    Kita harus kuat teguh hati di masa-masa penantian.
    Artinya: tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan apapun yang kita hadapi, tetapi tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir. Jangan mundur sedikitpun! Banyak masalah dan pencobaan justru makin setia, itu adalah bukti kita ada Roh Kudus.
    Kita percaya dan berharap Tuan; banyak menyembah Dia.



  2. Zakharia 14: 17-18
    14:17. Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan.
    14:18. Dan jika kaum Mesir tidak datang dan tidak masuk menghadap, maka kepada mereka akan turun tulah yang ditimpakan TUHAN kepada bangsa-bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.

    Yang kedua: Roh Kudus bagaikan hujan yang memberkati kita.

    Tuhan memelihara kita di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.

    Secara rohani, Roh Kudus memberikan kepuasan sorga kepada kita di tengah kegoncangan dunia dan celaka marabahaya. Kita tetap mengucap syukur kepada Tuhan, dan menjadi saksi-Nya



  3. Zakharia 4: 6-9
    4:6. Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
    4:7. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel
    engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
    4:8. Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:
    4:9. "Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.

    Yang ketiga: Roh Kudus sanggup meratakan gunung-gunung.
    Artinya: menyelesaikan semua masalah yang mustahil, dan memberikan masa depan yang indah.

    Roh Kudus juga mampu memakai kita menjadi batu hidup--batu keras diurapi Roh Kudus sehingga jadi batu hidup. Kita menjadi imam dan raja yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

    Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.


Biar kita hidup dalam kasih karunia Tuhan; hidup dalam urapan Roh Kudus.

Tuhan memberkati.