Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2025 (Minggu Siang)
[reload halaman ini - auto reload 5 menit]

PENYERAHAN ANAK
Proses untuk mendapatkan shekinah glory:



  1. Kita harus mendengar dan dengar-dengaran pada cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus--kabar mempelai; firman pengajaran yang benar.

    2 Korintus 4: 3-4
    4:3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4:4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Firman penginjilan memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke dalam dunia mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.
    Tetapi harus dilanjutkan pada firman pengajaran yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan kita sampai pada kesempurnaan.

    1 Petrus 1: 22
    1:22. Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

    Kalau mendengar dan dengar-dengaran pada kabar mempelai, kita akan melihat wujud nyata dari kabar mempelai, yaitu menyucikan tubuh, jiwa, dan roh kita, sehingga kita hidup dalam kesucian dan saling mengasihi.

    Kita akan diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus--diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja--untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.



  2. Percikan darah dan dupa--doa penyembahan yang dinaikkan.

    Imamat 16: 15-16
    16:15. Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu.
    16:16. Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.


    Setelah menjadi imam dan raja, kita harus mengalami percikan darah, yaitu sengsara daging karena Yesus; sengsara daging karena ibadah pelayanan kepada Tuhan; sengsara daging karena firman pengajaran yang benar.

    Percikan darah harus ditambah dengan doa penyembahan--dupa. Kalau tidak, akan kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan.
    Tetapi kalau ditambah dengan dupa, kita akan mengalami shekinah glory.
    Artinya: kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari jujur/tulus seperti seorang bayi.

    Kita jujur mulai dari jujur dalam mengaku dosa, kekurangan, dan ketidakberdayaan kepada Tuhan.
    Segala dosa dan kekurangan kita akan dihapuskan oleh Tuhan. Berarti segala masalah dihapuskan. Yang penting kita mengalami keubahan hidup--mujizat terbesar.
    Segala air mata dihapuskan oleh Tuhan.

    Tuhan bertanggung jawab atas hidup kita. Kita dilindungi, dipelihara, dan dipakai oleh Tuhan, sampai saat Yesus datang kembali terjadi shekinah glory yang terakhir yaitu kita diubahkan menjadi sempurna untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.


Kalau tidak mau mengikuti proses shekinah glory--tidak mau terima firman pengajaran, salib, menyembah--, pasti akan terjadi Ikabod, artinya: tidak ada kemuliaan, tetapi dipermalukan dan binasa selamanya.
Tetapi kalau memilih shekinah glory, akan ada kemuliaan sampai sempurna seperti Yesus.

Tuhan memberkati.

IBADAH RAYA

Salam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 22: 6-21 menunjuk pada tujuh peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman, supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan.



  1. Ayat 7= peringatan pertama: peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2024 sampai Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2024).



  2. Ayat 8-9= peringatan kedua: peringatan tentang penghormatan dan penyembahan (diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 18 Desember 2024 sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2025).



  3. Ayat 10= peringatan ketiga; peringatan untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025 sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Januari 2025).



  4. Ayat 11-12= peringatan keempat: peringatan tentang dua macam arus di dunia: kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025).



  5. Ayat 13-16= peringatan kelima: peringatan tentang membasuh jubah. (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 23 April 2025)



  6. Ayat 17= peringatan keenam: peringatan tentang tugas gereja Tuhan, yaitu bersaksi dan mengundang (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2025 sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2025).



  7. Wahyu 22: 18-21
    22:18. Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
    22:19. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
    22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
    22:21. Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

    Peringatan ketujuh: peringatan untuk siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali di awan-awan permai, yang dikaitkan dengan dua hal:



    1. Ayat 18-19= peringatan untuk tidak menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
      Kalau mau bertemu Yesus di awan yang permai, kembali ke alkitab (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 18 Mei 2025 sampai Ibadah Raya Surabaya, 22 Juni 2025).
      Untuk kembali ke Firdaus kita harus kembali ke alkitab. Keadaan dulu dan sekarang harus sesuai dengan firman, bukan firman yang mengikuti.



    2. Ayat 21= peringatan untuk selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Juni 2025).


AD. 7B

'Ya, Aku datang segera'= kesiapan Yesus untuk datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga--Kepala.
'Amin, datanglah Tuhan Yesus'= kesiapan gereja Tuhan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Kalau tidak siap, semua akan menjadi sia-sia dan binasa selamanya.

Yesus dan gereja Tuhan sudah siap, sehingga terjadi pertemuan antara Yesus, Mempelai Pria Sorga--Kepala--dengan gereja Tuhan, mempelai wanita sorga--tubuh--di awan-awan yang permai untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba.

Wahyu 19: 9
19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

'Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah'= perjamuan kawin Anak Domba pasti terjadi, dan tidak bisa dibatalkan oleh apapun.

Perjamuan kawin Anak Domba ditunjukkan oleh tabut perjanjian, yang terdiri dari dua bagian:



  1. Tutup pendamaian dari emas murni--zat ilahi.

    Terdiri dari:



    1. Kerub I= Allah Bapa; Tuhan.

    2. Tutup pendamaian dengan tujuh percikan darah= Anak Allah; Yesus.



    3. Kerub II= Allah Roh Kudus; Kristus.



    Jadi, tutupan pendamaian adalah Tuhan Yesus Kristus dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga.



  2. Peti dari kayu penaga--manusia daging yang berdosa--tetapi disalut emas murni luar dan dalam sampai tidak kelihatan lagi kayunya.

    Ini menunjuk pada gereja Tuhan yang mengalami penyucian dan pembaharuan oleh firman, Roh Kudus, dan kasih Allah sampai menjadi sempurna, sama mulia dengan Tuhan, dan layak untuk menjadi mempelai wanita sorga.


Keluaran 25: 10
25:10. "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.

Ukuran tabut perjanjian adalah:



  1. Panjang= 2.5 hasta.

  2. Lebar= 1,5 hasta.

  3. Tinggi= 1,5 hasta.


Siang ini kita belajar panjang dan lebar tabut.
Luas alas tabut= panjang x lebar= 2.5 x 1.5= 5/2 x 3/2= (5 x 3)/4.
ini adalah dasarnya.

Pengertian rohaninya:



  1. Angka 5 menunjuk pada lima luka Yesus; kurban Kristus di kayu salib.



  2. Angka 3 menunjuk pada Allah Tritunggal dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.



  3. Angka empat menunjuk pada empat injil.


Jadi, dasar dari gereja Tuhan--manusia daging yang berdosa--untuk jadi mempelai wanita sorga, yaitu:



  1. Angka 4 menanggung angka 5.
    Artinya: Injil yang memberitakan tentang kurban Kristus; sama dengan firman penginjilan.

    Firman penginjilan= susu; kabar baik, yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa tetapi harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.

    Efesus 1: 13
    1:13. Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

    Kalau manusia berdosa percaya Yesus dan bertobat, ia akan dibebaskan dari hukuman--selamat--, malah diberkati. Inilah kabar baik.

    Firman penginjilan ini untuk jiwa-jiwa baru--bayi-bayi yang baru lahir.
    Di dalam penggembalaan harus lengkap, ada firman penginjilan, buktinya ada baptisan air.



  2. Angka 4 menanggung angka 3.
    Artinya: cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus; firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua; sama dengan makanan keras/kabar mempelai.

    Kabar mempelai adalah Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai pada kesempurnaan seperti Yesus, sehingga bisa menjadi mempelai wanita sorga yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

    Tidak ditentukan oleh lamanya mengikut Tuhan, tetapi suci atau tidak. Kalau semakin suci, maka semakin dewasa. Inilah pekerjaan firman pengajaran.
    Di dalam penggembalaan ada makanan dobel; ada firman penginjilan untuk jiwa-jiwa baru dan firman pengajaran untuk jiwa-jiwa yang sudah lama yang harus disucikan/didewasakan rohaninya.

    2 Korintus 4: 3-4
    4:3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4:4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat
    cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Disucikan sama dengan semakin dewasa rohani.


Jadi, dasar gereja Tuhan untuk menjadi mempelai wanita sorga adalah harus mendengar dan dengar-dengaran pada firman penginjilan dan firman pengajaran.

Habakuk 1: 14
1:14. Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya?

Sehebat apapun manusia di dunia, kita hanya seperti ikan di laut.
Artinya:



  • Hanya sibuk berbuat dosa.

  • Hanya sibuk mencari keperluan jasmani sampai lupa mencari Tuhan. Padahal kebutuhan pokok manusia adalah pribadi Tuhan.

    Akibatnya: rohaninya menjadi lemah, pingsan--suam-suam--, sampai mati rohani--tidak bergairah lagi dalam perkara rohani.


Akibatnya:



  1. Tidak mengalami perhentian atau ketenangan; tidak ada damai sejahtera tetapi bersuasana kutukan: letih lesu, beban berat, susah payah, dan air mata.



  2. Dicap oleh Antikris
    Wahyu 13: 1, 16-17
    13:1. Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
    13:16. Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba,
    diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
    13:17. dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

    Ayat 1= Antikris; binatang yang ke luar dari laut.

    Dicap Antikris--cap 666--, artinya:



    1. Diarahkan pada roh jual beli, yaitu mencari perkara jasmani sampai menghalalkan segala cara--sampai berbuat dosa.
      Ini yang membuat kikir dan serakah--menyembah berhala.

      Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan--mulai dari keluarga.
      serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.



    2. Diarahkan pada perempuan Babel.
      Wahyu 17: 3, 5
      17:3. Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
      17:5. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

      Ayat 3= perempuan Babel didukung oleh Antikris--sayap kekejian.
      Wanita menunjuk pada gereja Tuhan.

      Kalau gereja Tuhan didukung oleh dua sayap burung nasar--firman pengajaran yang benar dan Roh Kudus--, akan mengarah ke padang gurun yang dipelihara langsung oleh Tuhan dengan firman dan perjamuan suci selama tiga setengah tahun. Setelah itu menyambut kedatangan Tuhan.

      Tetapi kalau didukung uang, akan mengarah pada perempuan Babel, gereja palsu yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan yang akan dibinasakan selamanya.


Inilah nasibnya ikan di laut; hanya mencari yang jasmani. Sekarang pun dalam ibadah diajarkan untuk mencari berkat. Ini salah! Datang ibadah untuk mencari kesempurnaan. Yang belum selamat dipastikan keselamatannya. Yang sudah selamat meningkat kepada kesempurnaan.

Tuhan tidak rela kalau manusia ciptaan-Nya hanya menjadi gereja palsu yang dibinasakan bersama dengan Antikris.
Karena itu, Ia mau menolong kita yang seperti ikan di laut supaya tidak binasa selama penebaran pukat.

Dua kali penebaran pukat:



  1. Lukas 5: 4-7
    5:4. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."
    5:5. Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
    5:6. Dan setelah mereka melakukannya, mereka
    menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
    5:7. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan
    hingga hampir tenggelam.

    'jala' = pukat.
    'jala mereka mulai koyak'= ada beberapa ikan yang kembali ke laut.
    'lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam' = diberkati sampai hampir tenggelam. Inilah kalau hanya satu kali penebaran pukat, ada bahayanya. Menangkap ikan banyak tetapi tidak dihitung. Penebaran pukat yang kedua mendapat seratus lima puluh tiga ekor. Ini dihitung.

    Yang pertama: penebaran firman penginjilan.

    Firman penginjilan untuk menangkap banyak ikan, artinya memanggil manusia berdosa yang tidak ada damai sejahtera tetapi letih lesu, susah payah, dan air mata supaya bisa diselamatkan.

    Jadi, firman penginjilan mengutamakan kuantitas dan berkat-berkat jasmani.

    Tetapi ada bahayanya, yaitu: perahu hampir tenggelam (ayat 7).

    Waspada! Setelah selamat dan diberkati oleh Tuhan, jangan tenggelam di dalam berkat.
    Kapan tenggelam dalam berkat? Saat egois; hanya mementingkan diri sendiri atau keluarga sendiri, tetapi tidak ingat pekerjaan Tuhan dan orang lain yang membutuhkan.

    Karena itu, saat diberkati, kita harus memperhatikan:



    • Kita ingat pada Pemberi berkat, yaitu pribadi Tuhan lewat mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus.



    • Kita ingat pada sesama yang membutuhkan. Dalam berkat yang kita terima Tuhan titipkan berkat untuk sesama yang membutuhkan.
      Saat-saat kita melihat atau mendengar sesuatu berarti Tuhan sedang mengingatkan kita untuk memberi kepada sesama yang membutuhkan. Kita bisa menjadi berkat bagi orang lain baik secara jasmani ataupun rohani.



    • Kita tersungkur di depan Yesus.
      Lukas 5: 8, 10
      5:8. Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."
      5:10. demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."

      Kita mengaku dosa dan membawa orang-orang berdosa kepada Yesus untuk diselamatkan (ayat 10)--bersaksi.

      Orang yang diberkati seringkali keras hati--sudah berdosa, tetapi tidak mau mengaku dosa.
      Kalau berdosa, kita mengaku dosa. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.



    Proses keselamatan:
    Kisah Rasul 2: 36-40
    2:36. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
    2:37. Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
    2:38. Jawab Petrus kepada mereka: "
    Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
    2:39. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
    2:40. Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."

    'bagi orang yang masih jauh' = bangsa kafir.



    • 'tahu dengan pasti'= percaya kepada pribadi Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.

      Hati-hati iman kita selalu digoyahkan baik lewat study, pekerjaan, jodoh dan sebagainya. Harus tetap yakin bahwa Yesus adalah satu-satunya Juruselamat.



    • Bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan--mati terhadap dosa.



    • Baptisan air yang benar yaitu orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu hidup dalam kebenaran.

      Yesaya 32: 17
      32:17. Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.

      Kalau hidup benar, kita akan selamat dan mengalami hati damai sejahtera. Semuanya enak dan ringan.
      Ini berarti kita sudah masuk pukat penginjilan.



    Mari kita sendiri menyelesaikan dosa dengan mengaku dosa.
    Semakin diberkati, kita harus semakin koreksi diri. Kalau tidak koreksi diri, kita akan sombong dan tenggelam dalam berkat.
    Ada dua orang yang sulit: orang yang gagal--orang yang paling keras--, dan orang yang diberkati--tidak menganggap teguran.

    Lukas 5: 10

    5:10. demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."

    Setelah hidup benar, selamat, dan hati damai, kita akan dipercaya untuk menjadi senjata kebenaran--dari penjala ikan menjadi penjala manusia.
    Artinya: kita dipercaya membawa manusia berdosa untuk datang kepada Tuhan supaya diselamatkan.

    Roma 6: 12-13
    6:12. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
    6:13. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk
    menjadi senjata-senjata kebenaran.

    Senjata kebenaran adalah kehidupan yang dipakai Tuhan memenangkan jiwa-jiwa--percaya kepada Yesus dan diselamatkan--hanya untuk memuliakan nama Tuhan.

    Sudah diselamatkan dan dipakai Tuhan, waspada, harus meningkat dalam ibadah pelayanan. Jangan tetap dalam jala penginjilan! Karena jalanya bisa koyak--tidak bisa menampung berkat dan pelayanan--, sehingga kembali pada hidup lama.

    Lukas 5: 6
    5:6. Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

    Ibadah pelayanan harus meningkat.

    Yohanes 21: 3, 7
    21:3. Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
    21:7. Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia t
    idak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.

    'tidak menangkap apa-apa' = gagal.
    'tidak berpakaian' = telanjang.

    Contoh: Petrus, dari penjala manusia kembali menjadi penjala ikan.
    Akibatnya: gagal dan telanjang; hanya berbuat dosa dan dipermalukan--hidup dalam suasana kutukan.
    Kalau dibiarkan, akan binasa selamanya.



  2. Yohanes 21: 6, 10-11
    21:6. Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
    21:10. Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."
    21:11. Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

    'mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan' = banyak ikan di sini bisa dihitung.

    Ibrani 4: 11-14
    4:11. Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
    4:12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
    4:13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
    4:14. Karena kita sekarang mempunyai
    Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.

    Yang kedua: penebaran jala di sebelah kanan perahu, yaitu ada kaitan dengan Yesus, Imam Besar yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa, artinya: penebaran firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Firman pengajaran membawa kita masuk dalam hitungan Tuhan--seratus lima puluh tiga ekor ikan.
    Artinya: kita hidup dalam kasih karunia Tuhan--1+5+3= 9; artinya kasih karunia.

    Wahyu 22: 21
    22:21. Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

    Yehezkiel 20: 37
    20:37. Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

    'tongkat gembala-Ku' = firman penggembalaan; firman pengajaran yang benar yang diulang-ulang oleh seorang gembala.

    Dihitung oleh Tuhan sama dengan digembalakan oleh Tuhan. Kita masuk dalam kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.

    Secara jasmani, kandang penggembalaan adalah organisasi gereja yang disahkan oleh pemerintah.
    Secara rohani, kandang penggembalaan adalah ruangan suci--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--: ibadah raya, ibadah pendalaman alkitab, dan ibadah doa.

    Di luar kandang penggembalaan tidak akan dihitung. Firman penginjilan tidak mengarah pada penggembalaan.

    Inilah kekuatan firman pengajaran.

    Hasilnya:



    • Kita mengalami penyucian dan keubahan hidup; sama dengan mendapat angka 153:



      1. 100= 10 x 10= mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.



      2. 50= angka Pentakosta, yaitu Roh Kudus membuat kita setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

        Wahyu 17: 14
        17:14. Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

        Selama setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, kita akan menang menghadapi apapun, bahkan menang atas maut. Sekalipun meninggal dunia, akan dibangkitkan

        Tidak setia sama dengan kalah dan jadi permainan Setan.
        Kalau daging akan bosan, tetapi Roh Kudus membuat kita setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.



      3. 3= tabiat Allah Tritunggal.
        Galatia 5: 22-23
        5:22. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
        5:23. kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

        Tiga buah Roh pertama= tabiat Allah Bapa.
        Tiga buah Roh kedua= tabiat Anak Allah.
        Tiga buah Roh ketiga= tabiat Allah Roh Kudus.

        Kita kembali pada ciptaan semula lewat kandang penggembalaan.
        Gambar Setan tritunggal dihapuskan dari hidup kita.



    • Sehelai rambut pun dihitung oleh Tuhan.
      Matius 10: 30
      10:30. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.

      Artinya: tangan kasih karunia Tuhan mampu memelihara dan melindungi kita yang tidak berdaya, dan tidak ada yang memperhatikan lagi di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun.



    • Langkah kita dihitung oleh Tuhan.
      Ayub 31: 4
      31:4. Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku?

      Artinya: tangan kasih karunia Tuhan sanggup menuntun langkah-langkah hidup kita, sehingga tidak tersandung dan terjatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa dan pelayanan,
      Kita tetap hidup benar dan suci.
      Kita tetap mengikut dan melayani Tuhan sampai maut tidak berkuasa lagi.

      Tangan kasih Tuhan sanggup memberikan masa depan yang berhasil dan indah.

      Kalau dihitung oleh Tuhan, sekalipun jatuh, pasti akan dicari oleh Tuhan. Langkah kita dihitung oleh Tuhan.

      "Firman penginjilan sudah saya rasakan. Saya dahulu bukan anak Tuhan, tetapi ketika percaya Yesus, kami selamatkan dan diberkati. Dari makan tidak makan, bisa sekolah, saya diberkati. Setelah itu digembalakan, lebih lagi. Benar-benar tenang hidup dan langkah-langkah semuanya diatur oleh Tuhan."



    • Mazmur 144: 3-4
      144:3. Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?
      144:4. Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.

      Mazmur 8: 3-6
      8:3. Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
      8:4. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:
      8:5. apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
      8:6. Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.

      Ayat 6 = dibuat menjadi sama dengan Allah.

      Hasil keempat: tangan kasih karunia Tuhan sanggup mengubahkan kita dari manusia daging yang hanya seperti angin dan bayang-bayang--tidak ada artinya, binasa--menjadi sama mulia dengan Tuhan, mulai dari jujur/tulus seperti bayi.

      Kita mengaku segala dosa kita. Saat berbuat dosa kita terlepas dari kasih karunia Tuhan.
      Kita mengaku dosa dari ujung rambut--pikiran--sampai perasaan, perbuatan dan perkataan. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi!
      Kita juga mengaku ketidakmampuan kita. Kita hanya mohon kasih karunia Tuhan dalam segala hal.
      Yang mustahil jadi tidak mustahil.

      Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.


Terima penginjilan dan pengajaran! Kita digembalakan dan hidup dalam tangan kasih karunia Tuhan.

Tuhan memberkati.