Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2025 (Minggu Siang)
[reload halaman ini - auto reload 5 menit]
Salam
sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Wahyu
22: 6-21 menunjuk pada tujuh
peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman,
supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai
wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di
awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh
menunjuk pada kesempurnaan.
- Ayat
7= peringatan
pertama: peringatan
yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat
(diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 24 November 2024
sampai Ibadah
Raya Surabaya, 15 Desember 2024).
- Ayat
8-9= peringatan kedua:
peringatan
tentang penghormatan dan penyembahan
(diterangkan pada Ibadah
Doa Surabaya, 18 Desember 2024
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 08 Januari 2025).
- Ayat
10= peringatan
ketiga; peringatan
untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang
benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat
(diterangkan pada Ibadah
Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025
sampai Ibadah Pendalaman
Alkitab Malang, 23 Januari 2025).
- Ayat
11-12= peringatan keempat: peringatan
tentang dua macam arus di dunia:
kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih (diterangkan pada
Ibadah
Raya Surabaya, 26 Januari 2025
sampai Ibadah Doa
Surabaya, 26 Februari 2025
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 26 Februari 2025).
- Ayat
13-16= peringatan
kelima: peringatan
tentang membasuh jubah.
(diterangkan pada Ibadah
Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2025
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 23 April 2025)
- Ayat
17= peringatan keenam: peringatan
tentang tugas gereja Tuhan, yaitu bersaksi dan mengundang
(diterangkan pada Ibadah
Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2025
sampai Ibadah
Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2025).
-
Wahyu
22: 18-21
22:18.
Aku bersaksi kepada setiap orang yang
mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika
seorang menambahkan
sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan
kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab
ini. 22:19.
Dan jikalau seorang mengurangkan
sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah
akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus,
seperti yang tertulis di dalam kitab ini." 22:20.
Ia yang memberi kesaksian tentang
semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin,
datanglah, Tuhan Yesus! 22:21.
Kasih karunia Tuhan Yesus
menyertai kamu sekalian! Amin.
Peringatan
ketujuh: peringatan
untuk siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan
Yesus kedua kali di awan-awan permai,
yang dikaitkan dengan dua hal:
- Ayat
18-19= peringatan untuk tidak menambah dan
mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
Kalau mau bertemu Yesus di awan yang permai, kembali ke alkitab
(diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 18 Mei 2025 sampai Ibadah
Raya Surabaya, 22 Juni 2025). Untuk kembali ke
Firdaus kita harus kembali ke alkitab. Keadaan dulu dan sekarang
harus sesuai dengan firman, bukan firman yang mengikuti.
- Ayat
21= peringatan untuk selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan
(diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 29 Juni 2025).
AD.
7B Ayat
20= kita harus selalu siap sedia untuk menantikan dan menyambut
kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai. Jangan
sampai ketinggalan! Kalau ketinggalan saat Yesus datang kembali,
tidak akan bisa diulangi, berarti binasa untuk selamanya.
'Ya,
Aku datang segera'=
kesiapan Yesus untuk datang kembali kedua kali dalam kemuliaan
sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga--Kepala.
'Amin,
datanglah Tuhan Yesus'=
kesiapan gereja Tuhan dalam kemuliaan sebagai mempelai wanita
sorga--tubuh--untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di
awan-awan yang permai.
Yesus dan gereja Tuhan sudah siap,
sehingga terjadi pertemuan antara Yesus, Mempelai Pria
Sorga--Kepala--dengan gereja Tuhan, mempelai wanita sorga--tubuh--di
awan-awan yang permai untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba, yang
merupakan pintu masuk ke kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang
akan datang)--Wahyu 20--, dan Yerusalem baru selamanya (Wahyu
21-22). Firdaus adalah tempatnya mempelai. Dulu, Setan masih bisa
masuk ke Firdaus, tetapi nanti Setan tidak bisa masuk karena ia sudah
dibelenggu.
Sementara itu, di bumi terjadi kegoncangan dan
kegelapan di segala bidang: ekonomi, studi, kesehatan, nikah, buah
nikah dan sebagainya.
Markus
113: 24-26 13:24.
"Tetapi pada masa itu, sesudah siksaan itu, matahari akan
menjadi
gelap
dan bulan tidak bercahaya 13:25. dan bintang-bintang akan
berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. 13:26.
Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan
dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Mengapa
Tuhan izinkan terjadi kegoncangan dan kegelapan di bumi?
Untuk memisahkan antara pelayan Tuhan yang tergoncang dan tidak
tergoncang. Kegoncangan terjadi untuk memisahkan/menjauhkan kita
dengan Tuhan; semakin tidak setia beribadah sampai binasa bersama
dengan dunia.
Ibrani
12: 26-27
12:26.
Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia
memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan
hanya bumi saja, melainkan langit juga." 12:27. Ungkapan
"Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa
yang dapat digoncangkan,
karena ia dijadikan supaya tinggal
tetap apa yang tidak tergoncangkan.
Ayat
26= jasmani, rohani akan goncang semuanya.
Yang tidak
tergoncang akan mewarisi kerajaan sorga kekal selamanya.
Jadi,
Tuhan izinkan kegoncangan terjadi untuk
mengadakan pemisahan.
Kita
seringkali menganggap semua aman dan damai, tetapi tiba-tiba terjadi
kegoncangan, sehingga kita tidak waspada.
1
Tesalonika 5: 1-7 5:1.
Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu
dituliskan kepadamu, 5:2. karena kamu sendiri tahu benar-benar,
bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. 5:3. Apabila
mereka mengatakan: Semuanya
damai dan aman--maka
tiba-tiba mereka
ditimpa oleh kebinasaan,
seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit
bersalin--mereka pasti tidak akan luput. 5:4. Tetapi kamu,
saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari
itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, 5:5. karena kamu
semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah
orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. 5:6. Sebab itu
baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi
berjaga-jaga
dan sadar. 5:7.
Sebab mereka yang tidur, tidur
waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk
waktu malam.
Kegoncangan
dan kegelapan di dunia terjadi justru pada saat semua dianggap aman,
damai, dan lancar. Ini
yang bahaya.
Sikap
yang salah
menghadapi kegoncangan dan kegelapan:
-
Tidur
secara rohani.
-
Ayat 6-
7= mabuk secara rohani.
-
Lumpuh
secara rohani.
TIDUR
ROHANI Efesus
5: 11-17 5:11.
Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan
yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah
perbuatan-perbuatan itu. 5:12. Sebab menyebutkan sajapun apa yang
dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah
memalukan. 5:13. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi
oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah
terang. 5:14. Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu
yang tidur
dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas
kamu." 5:15. Karena itu, perhatikanlah dengan saksama,
bagaimana kamu hidup, janganlah
seperti orang bebal,
tetapi seperti orang arif, 5:16. dan pergunakanlah waktu yang ada,
karena hari-hari ini adalah jahat. 5:17. Sebab itu janganlah
kamu bodoh,
tetapi usahakanlah supaya kamu
mengerti kehendak Tuhan.
Tidur
rohani= tidak
mengerti kehendak Tuhan dalam pemberitaan firman Allah atau tidak mau
mengerti firman Allah.
Contoh:
tetap mencuri sekalipun tahu tidak boleh mencuri.
Kehendak
Tuhan semuanya dinyatakan dalam pemberitaan firman Allah. Kita mohon
kepada Tuhan sedikit demi sedikit untuk lebih mengerti. Kalau
belum mengerti firman, berdoa, supaya Roh Kudus yang menolong dan
lama-lama bisa mengerti. Kalau tidak mengerti firman, jangan
malah tidak masuk ibadah.
Tanda
tidur rohani:
-
Menjadi
orang bebal. Artinya: tidak
mau dinasihati apalagi ditegor oleh firman pengajaran yang benar,
sampai tidak bisa dinasihati dan ditegor firman Allah.
Titus
3: 10-11 3:10.
Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah
engkau jauhi. 3:11.
Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan
dengan dosanya menghukum dirinya sendiri.
'hendaklah
engkau jauhi'=
kalau tidak dijauhi, lama-lama akan terpengaruh.
Tidak mau
dinasihati dan ditegor, sehingga hidupnya
hanya berbuat dosa,
sampai hidup dalam dosa dan puncaknya dosa. Kalau mau dinasihati,
akan dituntun pada jalan yang benar.
- Bodoh.
Artinya:
mendengar perkataan Tuhan--firman pengajaran yang benar--tetapi
tidak
melakukannya--sama
dengan membangun rumah di atas pasir, sehingga rubuh dan hebatlah
kerusakannya; tidak bisa diperbaiki lagi. Berarti binasa
selamanya.
MABUK
ROHANI Efesus
5: 18 5:18.
Dan janganlah kamu mabuk
oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah
kamu penuh
dengan Roh,
Mabuk=
tanpa
urapan Roh Kudus. Hidupnya
hanya mengikuti keinginan dan hawa nafsu daging.
Contoh:
jemaat Laodikia--bangsa kafir. Wahyu
3: 17 3:17.
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku
dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa
engkau
melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Tanpa
Roh Kudus artinya:
-
Merasa
kalau dirinya tidak butuh Tuhan; sama dengan merasa kuat dan mampu
sampai tidak membutuhkan Tuhan lagi.
Buktinya: tidak mau
beribadah; tidak mau membaca alkitab sampai tidak mau
beribadah.
Jangan merasa kuat! Kalau merasa tidak mampu, kita
akan selalu dekat dengan Tuhan. Kalau ada apa-apa kita datang
beribadah, mendengarkan firman dan berdoa kepada Tuhan.
-
Hanya
mengandalkan, menggembar-gemborkan dan puas dengan perkara
jasmani.
Kita boleh diberkati Tuhan. Setelah diberkati,
jangan mengandalkan atau menggembar-gemborkan perkara jasmani.
Kalau mengandalkan dan menggembar-gemborkan perkara jasmani,
maka rohaninya merosot.
Akibatnya:
suami-suam kuku.
Wahyu
3: 15-16 3:15.
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak
dingin dan tidak panas.
Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! 3:16. Jadi karena
engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku
akan memuntahkan
engkau dari mulut-Ku.
Tetap
berharap pada Tuhan sekalipun kita diberkati!
Suam-suam kuku
sama dengan dimuntahkan oleh Tuhan. Artinya:
-
Tidak
memuaskan Tuhan, berarti dirinya sendiri juga tidak puas.
-
Hidupnya
selalu bersungut-sungut.
-
Hidupnya
tidak berguna bagi Tuhan--muntah adalah sesuatu yang tidak
berguna--dan sesama bahkan menjadi beban bagi sesama.
"Jangan
sampai menjadi beban, nomor satu di dalam rumah tangga. Saya selalu
katakan kepada kaum muda: Orang tua mencari penghasilan dengan
sangat berat. Saat pulang di rumah jangan malah ditambah lagi
bebannya. Tetapi harus meringankan beban. Suami adalah kepala, dan
istri tubuh. Anak adalah tangan dan kaki. Anak-anak harus membantu
orang tua."
-
Hidup
dalam kenajisan--muntah adalah sesuatu yang menjijikkan.
Kejadian
19: 32, 35-38 19:32.
Marilah kita beri ayah kita minum
anggur,
lalu kita
tidur dengan dia,
supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita." 19:35.
Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum
anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya;
dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika
ia bangun. 19:36. Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah
mereka. 19:37. Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki,
dan menamainya Moab; dialah bapa orang
Moab
yang sekarang. 19:38. Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak
laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani
Amon
yang sekarang.
Lot
mabuk dan tidur, sehingga lahirlah bani Amon dan Moab dari perzinahan
dengan anaknya--mesum darah.
Ulangan
23: 3 23:3.
Seorang Amon
atau seorang Moab
janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun
tidak
boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-lamanya,
Bani
Amon dan Moab tidak boleh masuk jemaah Tuhan, artinya: tidak
boleh masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; tidak
boleh menjadi mempelai wanita Tuhan.
Ia pasti akan ketinggalan saat Yesus datang kembali.
Ini
peringatan terakhir bagi kita! Jangan tidur dan mabuk! Kalau tidur
dan mabuk, peristiwa Lot akan terjadi lagi, sehingga tidak bisa
menjadi mempelai wanita sorga.
Karena itu bersyukur kalau kita
dipercaya dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Jangan
sampai dialihkan kepada yang lain! Gunakan waktu, tenaga,
pikiran, keuangan, sampai serahkan seluruh hidup kita untuk melayani
pembangunan tubuh Kristus! Kalau tidak dipakai, akan jadi Amon dan
Moab yang ketinggalan saat Tuhan datang kembali.
LUMPUH
ROHANI Yohanes
5: 5-6 5:5.
Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya
sakit. 5:6. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan
karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia
kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
Lumpuh=
tidak bisa maju; tidak bisa masuk Bait Allah= tidak
ada kaitan dengan kasih Allah.
Tidak mengasihi Tuhan sama sekali, hanya mengasihi diri sendiri.
Tandanya:
- Tidak
setia--tidak
mau beribadah melayani--sampai tidak bisa beribadah melayani
Tuhan.
Kalau ada kasih sebagai pendorong ibadah pelayanan, ibadah
pelayanan akan kekal selamanya.
Sungguh-sungguh! Kegoncangan
akan segera datang! Tuhan izinkan kegoncangan terjadi. Tinggal
kita berani atau tidak. Kalau berani, Tuhan beserta kita. Dia
sebagai kepala yang bertanggung jawab atas hidup kita.
-
Berharap
pada manusia bahkan diri sendiri,
bukan Tuhan.
Yohanes
5: 7 5:7.
Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak
ada orang
yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang,
dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun
mendahului aku."
Akibatnya:
mudah kecewa, putus asa, dan bangga.
Tetapi kalau berharap
pada Tuhan, apapun yang terjadi akan selalu bersyukur pada Tuhan.
-
Jatuh
dalam dosa kenajisan;
mengalami masalah bahkan kehancuran nikah dan buah nikah.
Yohanes
5: 8 5:8.
Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu
dan berjalanlah."
'tilam'
= tempat tidur.
Dosa kenajisan= kawin campur, kawin cerai,
perselingkuhan dan sebagainya.
- Ada
sesuatu yang belum beres baik jasmani maupun rohani.
Kasih
mampu membereskan semua--kasih menutupi semuanya. Tanpa kasih, semua
tidak ada yang beres.
Akibat
tidur, mabuk, dan lumpuh rohani:
-
Kegoncangan
datang sekonyong-konyong, sehingga menimbulkan ketakutan,
kekuatiran, dan stres. Ini adalah pembunuh utama secara jasmani.
Kalau stres hormon dalam tubuh bekerja tidak baik, sehingga
timbul penyakit yang aneh-aneh, sampai akhirnya mati secara
jasmani.
Stres juga merupakan pembunuh secara rohani,
sehingga mati rohani; tidak bergairah lagi dalam perkara rohani:
ibadah pelayanan, bahkan tidak mau menyebut nama Yesus.
Kalau
dibiarkan, akan masuk kematian kedua di neraka selamanya.
-
Kedatangan
Yesus juga tiba-tiba seperti pencuri.
2
Petrus 3: 10 3:10.
Tetapi hari
Tuhan akan tiba seperti pencuri.
Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan
unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala
yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
Ia
ketinggalan saat Yesus datang kembali, sehingga menghadapi
kiamat--terkena api belerang dari langit, musnah bersama dengan
dunia--sampai api dan belerang di neraka selamanya.
Inilah
peringatan Tuhan yang ketujuh. Sangat penting supaya kita selalu siap
untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Sikap
yang benar
saat semua aman, damai, dan lancar baik jasmani dan rohani adalah
berjaga-jaga
dan sadar--hidup
dalam terang. Terlebih lagi yang sudah mengalami kegoncangan,
harus lebih berjaga-jaga dan sadar.
Berjaga-jaga dan sadar
sama dengan masuk
dalam kebangunan rohani. Artinya:
-
Mengerti
kehendak Tuhan dalam pemberitaan firman Allah.
Efesus
5: 17 5:17.
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu
mengerti
kehendak Tuhan.
Efesus
5: 14 5:14.
Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan
bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas
kamu."
Dalam
Tabernakel ditunjukkan oleh meja roti sajian, yang di atasnya ada
dua belas roti yang disusun menjadi dua susun, enam buah
sesusun--66, menunjuk pada 66 kitab dalam Alkitab. Sekarang
menunjuk pada ketekunan
dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci;
persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan
kurban Kristus, sehingga firman pengajaran yang benar mendarah
daging dalam hidup kita.
Kalau gembala mengajarkan ajaran
palsu sampai mendarah daging, jemaat akan hancur dan binasa. Doakan
gembala-gembala supaya bisa menyampaikan makanan yang benar--firman
pengajaran yang benar. Kalau makan pengajaran yang benar, rohani
kita akan bertumbuh, bangun dan kuat.
-
Penuh
bahkan meluap-luap dalam Roh Kudus.
Efesus
5: 18 5:18.
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa
nafsu, tetapi hendaklah kamu
penuh dengan Roh,
Dalam
Tabernakel ditunjukkan oleh pelita emas= ketekunan
dalam ibadah raya;
persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan
karunia-Nya.
Satu-satunya alat penerang dalam ruangan suci
adalah pelita emas. Kalau masuk dalam ruangan suci, pelita harus
menyala. Tidak ada kata maaf untuk tidak hadir pada ibadah raya,
karena hari libur.
Ibadah raya adalah sumber terang. Kalau
pelita menyala, akan bisa melihat alat yang lain--meja roti sajian,
mezbah dupa emas.
Urapan Roh Kudus yang membuat
kita semakin setia berkobar-kobar.
Kita tidak akan pernah bosan. Pelayanan semakin berkenan dan bisa
dirasakan orang lain. Ini karena karunia Roh Kudus--kemampuan
ajaib dari Roh Kudus. Tanpa urapan Roh kudus, satu waktu akan
bosan.
-
Memuji
Tuhan, mengucap syukur, dan menyembah Tuhan.
Efesus
5: 19-20 5:19.
dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung
puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi
dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. 5:20.
Ucaplah syukur
senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus
kepada Allah dan Bapa kita
Dalam
Tabernakel ditunjukkan oleh Mezbah dupa emas= ketekunan
dalam ibadah doa;
persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Kalau kasih
yang mendorong ibadah pelayanan kita, maka ibadah pelayanan kita
kekal selamanya. Sekalipun meninggal dunia, kita akan
dibangkitkan saat Tuhan datang kembali, dan kita tetap jadi imam dan
raja. Jangan pensiun dari pelayanan!
Jadi,
kita
mengalami kebangunan rohani lewat tergembala dengan benar dan baik;
ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Kalau sudah melimpah
dalam penggembalaan, barulah akan terjadi persekutuan antar
penggembalaan. Dan Tuhan pasti membela.
Kalau penggembalaan
kering, tetapi mengadakan persekutuan, orang yang datang dalam
keadaan segar akan jadi kering. Kalau yang datang dalam keadaan
kering akan jadi sangat kering.
"Tuhan
pasti membela. Saya menjadi saksi. Saya mengetahui ibadah
persekutuan-persekutuan secara intensif ini sejak digembalakan oleh
pendeta In Juwono dan pendeta Pong Dongalemba. Saya tahu, sampai
akhir hidup mereka terus mengadakan ibadah persekutuan, inilah
namanya kelimpahan. Kalau kering, belum sampai dipanggil Tuhan sudah
berhenti semuanya."
Mari
kita berdoa, supaya dalam melayani ibadah persekutuan bukan karena
keinginan, ambisi, tetapi dari kelimpahan. Kita bagi kelimpahan
kepada yang lain; diberkati, dalam kelimpahan dan dibagi kepada yang
lain, maka tidak pernah habis. Kalau kelimpahan ditahan
sendiri--sombong--, akan meledak dan hancur.
"Memang
kita berkorban terus dalam fellowship. Tidak apa-apa. Demikian juga
saya, kolekte untuk fellowship semuanya. Kita berkorban waktu,
tenaga, pikiran, semuanya untuk fellowship sampai nanti Tuhan datang
kembali kedua kali. Tuhan tolong kita semuanya.
Jangan
non aktif ! Semuanya harus bisa melayani."
Praktik
kebangunan rohani:
-
Rendah
hati.
Efesus
5: 21 5:21.
dan rendahkanlah
dirimu
seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.
Artinya:
- Kemampuan
untuk mengaku segala dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni
jangan berbuat dosa lagi.
Hanya orang yang mengalami
kebangunan rohani yang bisa mengaku dosa. Di atas kayu salib, Yesus
mengaku dan menanggung segala dosa kita. Ini adalah kerendahan hati
Yesus.
-
Menganggap
orang lain lebih utama dari diri sendiri, dan tidak mementingkan
diri sendiri.
Filipi
2: 3 2:3.
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang
sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan
rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada
dirinya sendiri;
Yang
diutamakan adalah kepentingan orang lain dan Tuhan.
-
Takut
akan Tuhan.
Efesus
5: 21 5:21.
dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut
akan Kristus.
Yesaya
11: 1-3 11:1.
Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan
tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. 11:2. Roh TUHAN(1)
akan ada padanya, roh hikmat(2)
dan pengertian(3),
roh nasihat(4)
dan keperkasaan(5),
roh pengenalan(6)
dan takut
akan TUHAN(7); 11:3.
ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi
dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata
orang.
(terjemahan lama) 11:3. Bahkan, iapun akan bernafas
dalam takut akan Tuhan
dan tiada ia akan menghukumkan seturut pemandangan matanya, dan lagi
tiada ia akan memutuskan hukum seturut pendengaran
telinganya.
Takut
akan Tuhan= hidup dalam urapan Roh Kudus dengan tujuh
manifestasinya, sehingga kita taat
dengar-dengaran. Kita
bernapas dengan takut akan Tuhan. Kita taat sampai daging tidak
bersuara lagi.
Filipi
2: 8-9 2:8.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat
sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib. 2:9. Itulah sebabnya Allah
sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama,
Yesus
merendahkan diri dan taat, bahkan taat sampai mati di kayu
salib. Tetapi Ia bangkit dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh
Kudus kepada kita.
Yohanes
16: 7 16:7.
Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi
kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu
tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau
Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
'Adalah
lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi'
= Yesus mati, bangkit, dan naik ke sorga.
Kalau
kita merendahkan diri dan taat sampai daging tidak bersuara lagi,
kita juga akan mendapatkan kuasa Roh Kudus dari sorga. Kita diurapi,
dipenuhi dan meluap-luap dalam Roh Kudus dan Roh Kudus berkarya
dalam hidup kita.
Hasilnya:
tunggul bisa bertunas sampai berbuah.
Yesaya
11: 1 11:1.
Suatu tunas
akan keluar dari tunggul
Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan
berbuah.
Tunggul
artinya: sesuatu yang tidak berharga, tidak berguna--hanya ada dosa
dan puncaknya dosa--, tidak mampu--hanya kekurangan dan kelemahan--,
bahkan divonis mati--tidak ada harapan lagi.
Kalau tunggul
bisa tergembala dengan benar dan baik, masuk dan mengalami suasana
kebangunan rohani sampai mempraktikkan kebangunan rohani--rendah
hati dan taat, sampai diurapi, dipenuhi, bahkan meluap-luap dalam
Roh kudus--, Roh Kudus akan bekerja, sehingga tunggul bisa
bertunas.
Tunggul bertunas, artinya:
- Dari
mati jadi hidup.
Artinya: hidup dan terpelihara.
Roh
Kudus mampu memelihara
kita
di tengah kesulitan dunia dan ketidakberdayaan kita sampai Antikris
berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Jangan
andalkan diri sendiri! Kalau mengandalkan diri sendiri, akan putus
asa. Mari masuk kandang penggembalaan. Jangan tidur, mabuk
dan lumpuh rohani, tetapi mengerti kehendak Tuhan, hidup dalam Roh
Kudus dan kasih--tergembala. Kita menjadi rendah hati dan taat, Roh
Kudus akan bekerja dalam hidup kita.
- Roh
Kudus mampu menyelesaikan
semua masalah yang mustahil
dalam hidup kita.
- Tunggul
adalah kehidupan yang berdosa dan binasa. Tetapi Roh Kudus sanggup
menyucikan
dan mengubahkan kita,
sehingga kita dipakai Tuhan. Hidup kita berkenan pada Tuhan; kita
dipakai untuk memuliakan nama Tuhan. Dari batu keras kita jadi batu
hidup--imam dan raja.
- Tunggul
adalah kehidupan yang tidak ada harapan.
Tunggul bisa bertunas,
artinya: Roh Kudus mampu memberikan
hidup yang penuh harapan
di dunia ini, bahkan hidup yang penuh pengharapan pada saat
kedatangan Yesus datang kembali.
Roh Kudus mengubahkan kita
menjadi sempurna seperti Dia, untuk layak menyambut kedatangannya
kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk
perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus
yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.
Apapun
keadaan kita, ada Roh Kudus di tengah-tengah kita. Tuhan akan
menolong kita. Andalkan Roh Kudus dan Tuhan dalam hidup kita!
Tuhan
memberkati.
|