Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2025 (Minggu Siang)
[reload halaman ini - auto reload 5 menit]
PENYERAHAN
ANAK Proses untuk mendapatkan shekinah
glory:
-
Kita harus mendengar dan
dengar-dengaran pada cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus--kabar
mempelai; firman pengajaran yang benar.
2 Korintus 4:
3-4 4:3. Jika
Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa, 4:4.
yaitu orang-orang yang tidak percaya,
yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka
tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah
gambaran Allah.
Firman penginjilan
memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke dalam dunia mati di
kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Tetapi harus
dilanjutkan pada firman pengajaran yang memberitakan kedatangan
Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan
Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan kita sampai pada
kesempurnaan.
1 Petrus 1: 22 1:22.
Karena kamu telah menyucikan dirimu
oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan
kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu
bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Kalau
mendengar dan dengar-dengaran pada kabar mempelai, kita akan melihat
wujud nyata dari kabar mempelai, yaitu menyucikan tubuh, jiwa, dan
roh kita, sehingga kita hidup dalam kesucian dan saling
mengasihi.
Kita akan diperlengkapi dengan jabatan pelayanan
dan karunia Roh Kudus--diangkat menjadi imam-imam dan
raja-raja--untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna.
-
Percikan darah dan dupa--doa
penyembahan yang dinaikkan.
Imamat 16: 15-16 16:15.
Lalu ia harus menyembelih domba jantan
yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa
darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya
dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu
jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan
ke depan tutup pendamaian itu. 16:16. Dengan demikian ia
mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan
orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa
mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang
tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan
mereka.
Setelah menjadi imam dan raja, kita
harus mengalami percikan darah, yaitu sengsara daging karena Yesus;
sengsara daging karena ibadah pelayanan kepada Tuhan; sengsara
daging karena firman pengajaran yang benar.
Percikan darah
harus ditambah dengan doa penyembahan--dupa. Kalau tidak, akan
kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan. Tetapi kalau ditambah
dengan dupa, kita akan mengalami shekinah glory. Artinya:
kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia
rohani seperti Yesus, mulai dari jujur/tulus seperti
seorang bayi.
Kita jujur mulai dari jujur dalam mengaku dosa,
kekurangan, dan ketidakberdayaan kepada Tuhan. Segala dosa dan
kekurangan kita akan dihapuskan oleh Tuhan. Berarti segala masalah
dihapuskan. Yang penting kita mengalami keubahan hidup--mujizat
terbesar. Segala air mata dihapuskan oleh Tuhan.
Tuhan
bertanggung jawab atas hidup kita. Kita dilindungi, dipelihara, dan
dipakai oleh Tuhan, sampai saat Yesus datang kembali terjadi
shekinah glory yang terakhir yaitu kita diubahkan menjadi sempurna
untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang
permai.
Kalau
tidak mau mengikuti proses shekinah glory--tidak mau terima firman
pengajaran, salib, menyembah--, pasti akan terjadi Ikabod, artinya:
tidak ada kemuliaan, tetapi dipermalukan dan binasa selamanya. Tetapi
kalau memilih shekinah glory, akan ada kemuliaan sampai sempurna
seperti Yesus.
Tuhan memberkati.
IBADAH
RAYA Salam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih
sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan.
Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di
tengah-tengah kita.
Wahyu
22: 6-21 menunjuk pada tujuh
peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman,
supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai
wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di
awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh
menunjuk pada kesempurnaan.
- Ayat
7= peringatan
pertama: peringatan
yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat
(diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 24 November 2024
sampai Ibadah
Raya Surabaya, 15 Desember 2024).
- Ayat
8-9= peringatan kedua:
peringatan
tentang penghormatan dan penyembahan
(diterangkan pada Ibadah
Doa Surabaya, 18 Desember 2024
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 08 Januari 2025).
- Ayat
10= peringatan
ketiga; peringatan
untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang
benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat
(diterangkan pada Ibadah
Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025
sampai Ibadah Pendalaman
Alkitab Malang, 23 Januari 2025).
- Ayat
11-12= peringatan keempat: peringatan
tentang dua macam arus di dunia:
kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih (diterangkan pada
Ibadah
Raya Surabaya, 26 Januari 2025
sampai Ibadah Doa
Surabaya, 26 Februari 2025
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 26 Februari 2025).
- Ayat
13-16= peringatan
kelima: peringatan
tentang membasuh jubah.
(diterangkan pada Ibadah
Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2025
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 23 April 2025)
- Ayat
17= peringatan keenam: peringatan
tentang tugas gereja Tuhan, yaitu bersaksi dan mengundang
(diterangkan pada Ibadah
Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2025
sampai Ibadah
Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2025).
-
Wahyu
22: 18-21
22:18.
Aku bersaksi kepada setiap orang yang
mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika
seorang menambahkan
sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan
kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab
ini. 22:19.
Dan jikalau seorang mengurangkan
sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah
akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus,
seperti yang tertulis di dalam kitab ini." 22:20.
Ia yang memberi kesaksian tentang
semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin,
datanglah, Tuhan Yesus! 22:21.
Kasih karunia Tuhan Yesus
menyertai kamu sekalian! Amin.
Peringatan
ketujuh: peringatan
untuk siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan
Yesus kedua kali di awan-awan permai,
yang dikaitkan dengan dua hal:
- Ayat
18-19= peringatan untuk tidak menambah dan
mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
Kalau mau bertemu Yesus di awan yang permai, kembali ke alkitab
(diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 18 Mei 2025 sampai Ibadah
Raya Surabaya, 22 Juni 2025). Untuk kembali ke
Firdaus kita harus kembali ke alkitab. Keadaan dulu dan sekarang
harus sesuai dengan firman, bukan firman yang mengikuti.
- Ayat
21= peringatan untuk selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan
(diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 29 Juni 2025).
AD.
7B 'Ya,
Aku datang segera'=
kesiapan Yesus untuk datang kembali kedua kali dalam kemuliaan
sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga--Kepala. 'Amin,
datanglah Tuhan Yesus'=
kesiapan gereja Tuhan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di
awan-awan yang permai. Kalau tidak siap, semua akan menjadi
sia-sia dan binasa selamanya.
Yesus dan gereja Tuhan sudah
siap, sehingga terjadi pertemuan antara Yesus, Mempelai Pria
Sorga--Kepala--dengan gereja Tuhan, mempelai wanita sorga--tubuh--di
awan-awan yang permai untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba.
Wahyu
19: 9 19:9.
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka
yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi
kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari
Allah."
'Perkataan
ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah'=
perjamuan kawin Anak Domba pasti terjadi, dan tidak bisa dibatalkan
oleh apapun.
Perjamuan kawin Anak Domba ditunjukkan oleh tabut
perjanjian, yang terdiri dari dua bagian:
- Tutup
pendamaian dari emas murni--zat
ilahi.
Terdiri
dari:
-
Kerub I=
Allah Bapa; Tuhan.
-
Tutup
pendamaian dengan tujuh percikan darah= Anak Allah; Yesus.
-
Kerub
II= Allah Roh Kudus; Kristus.
Jadi,
tutupan pendamaian adalah Tuhan Yesus Kristus dalam kemuliaan
sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga.
- Peti
dari kayu penaga--manusia
daging yang berdosa--tetapi disalut emas murni luar dan dalam sampai
tidak kelihatan lagi kayunya.
Ini
menunjuk pada gereja Tuhan yang mengalami penyucian dan pembaharuan
oleh firman, Roh Kudus, dan kasih Allah sampai menjadi sempurna,
sama mulia dengan Tuhan, dan layak untuk menjadi mempelai wanita
sorga.
Keluaran
25: 10 25:10.
"Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah
hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah
hasta tingginya.
Ukuran
tabut perjanjian adalah:
-
Panjang=
2.5 hasta.
-
Lebar=
1,5 hasta.
-
Tinggi=
1,5 hasta.
Siang
ini kita belajar panjang
dan lebar tabut. Luas
alas tabut= panjang x lebar= 2.5 x 1.5= 5/2 x 3/2= (5
x 3)/4. ini
adalah dasarnya.
Pengertian
rohaninya:
-
Angka 5
menunjuk pada lima luka Yesus; kurban Kristus di kayu salib.
-
Angka 3
menunjuk pada Allah Tritunggal dalam kemuliaan sebagai Raja dan
Mempelai Pria Sorga.
-
Angka
empat menunjuk pada empat injil.
Jadi,
dasar dari gereja Tuhan--manusia daging yang berdosa--untuk jadi
mempelai wanita sorga, yaitu:
-
Angka
4 menanggung angka 5.
Artinya: Injil yang memberitakan tentang
kurban Kristus; sama dengan firman
penginjilan.
Firman
penginjilan= susu; kabar baik, yaitu Injil yang memberitakan tentang
kedatangan Yesus pertama kali sebagai satu-satunya manusia yang
tidak berdosa tetapi harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan
manusia berdosa.
Efesus
1: 13 1:13.
Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman
kebenaran, yaitu Injil
keselamatanmu--di
dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh
Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Kalau
manusia berdosa percaya Yesus dan bertobat, ia akan dibebaskan dari
hukuman--selamat--, malah diberkati. Inilah kabar baik.
Firman
penginjilan ini untuk jiwa-jiwa baru--bayi-bayi yang baru lahir. Di
dalam penggembalaan harus lengkap, ada firman penginjilan, buktinya
ada baptisan air.
-
Angka
4 menanggung angka 3.
Artinya: cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus; firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang
bermata dua; sama dengan makanan keras/kabar
mempelai.
Kabar
mempelai adalah Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus
kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai
Pria Sorga untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai
pada kesempurnaan seperti Yesus, sehingga bisa menjadi mempelai
wanita sorga yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali
di awan-awan yang permai.
Tidak ditentukan oleh lamanya
mengikut Tuhan, tetapi suci atau tidak. Kalau semakin suci, maka
semakin dewasa. Inilah pekerjaan firman pengajaran. Di dalam
penggembalaan ada makanan dobel; ada firman penginjilan untuk
jiwa-jiwa baru dan firman pengajaran untuk jiwa-jiwa yang sudah lama
yang harus disucikan/didewasakan rohaninya.
2
Korintus 4: 3-4 4:3.
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa, 4:4. yaitu orang-orang yang tidak
percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini,
sehingga mereka tidak melihat cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus,
yang adalah gambaran Allah.
Disucikan
sama dengan semakin dewasa rohani.
Jadi,
dasar
gereja Tuhan untuk menjadi mempelai wanita sorga adalah harus
mendengar dan dengar-dengaran pada firman penginjilan dan firman
pengajaran.
Habakuk
1: 14 1:14.
Engkau menjadikan manusia itu seperti
ikan di laut,
seperti binatang-binatang melata yang tidak ada
pemerintahnya?
Sehebat
apapun manusia di dunia, kita hanya seperti ikan di laut. Artinya:
-
Hanya
sibuk berbuat dosa.
-
Hanya
sibuk mencari keperluan jasmani sampai lupa mencari Tuhan. Padahal
kebutuhan pokok manusia adalah pribadi Tuhan.
Akibatnya:
rohaninya menjadi lemah, pingsan--suam-suam--, sampai mati
rohani--tidak bergairah lagi dalam perkara rohani.
Akibatnya:
- Tidak
mengalami perhentian atau ketenangan; tidak ada damai sejahtera
tetapi bersuasana kutukan: letih lesu, beban berat, susah payah, dan
air mata.
-
Dicap
oleh Antikris
Wahyu
13: 1, 16-17 13:1.
Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk
sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat
sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. 13:16.
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar,
kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi
tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, 13:17.
dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari
pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau
bilangan namanya.
Ayat
1= Antikris; binatang yang ke luar dari laut.
Dicap
Antikris--cap 666--, artinya:
- Diarahkan
pada roh jual beli, yaitu mencari perkara jasmani sampai
menghalalkan segala cara--sampai berbuat dosa.
Ini yang membuat
kikir dan serakah--menyembah berhala.
Kikir= tidak bisa
memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan--mulai
dari keluarga. serakah= mencuri milik orang lain terutama milik
Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
-
Diarahkan
pada perempuan Babel.
Wahyu
17: 3, 5 17:3.
Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang
perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh
tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh
kepala dan sepuluh tanduk. 17:5. Dan pada dahinya tertulis suatu
nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita
pelacur dan dari kekejian bumi."
Ayat
3= perempuan Babel didukung oleh Antikris--sayap kekejian. Wanita
menunjuk pada gereja Tuhan.
Kalau gereja Tuhan didukung oleh
dua sayap burung nasar--firman pengajaran yang benar dan Roh
Kudus--, akan mengarah ke padang gurun yang dipelihara langsung
oleh Tuhan dengan firman dan perjamuan suci selama tiga setengah
tahun. Setelah itu menyambut kedatangan Tuhan.
Tetapi kalau
didukung uang, akan mengarah pada perempuan Babel, gereja palsu
yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan yang akan dibinasakan
selamanya.
Inilah
nasibnya ikan di laut; hanya mencari yang jasmani. Sekarang pun dalam
ibadah diajarkan untuk mencari berkat. Ini salah! Datang ibadah untuk
mencari kesempurnaan. Yang belum selamat dipastikan keselamatannya.
Yang sudah selamat meningkat kepada kesempurnaan.
Tuhan tidak
rela kalau manusia ciptaan-Nya hanya menjadi gereja palsu yang
dibinasakan bersama dengan Antikris. Karena itu, Ia
mau menolong kita yang seperti ikan di laut supaya tidak binasa
selama penebaran pukat.
Dua
kali penebaran pukat:
-
Lukas
5: 4-7
5:4.
Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah
ke tempat yang dalam dan tebarkanlah
jalamu untuk menangkap ikan." 5:5.
Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras
dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya,
aku akan menebarkan jala juga." 5:6. Dan setelah mereka
melakukannya, mereka menangkap
sejumlah besar ikan,
sehingga jala
mereka mulai koyak. 5:7.
Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang
lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu
mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga
hampir tenggelam.
'jala'
= pukat. 'jala
mereka mulai koyak'=
ada beberapa ikan yang kembali ke laut. 'lalu
mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga
hampir tenggelam'
= diberkati sampai hampir tenggelam. Inilah kalau hanya satu kali
penebaran pukat, ada bahayanya. Menangkap ikan banyak tetapi tidak
dihitung. Penebaran pukat yang kedua mendapat seratus lima puluh
tiga ekor. Ini dihitung.
Yang
pertama: penebaran
firman penginjilan.
Firman
penginjilan untuk menangkap banyak ikan, artinya memanggil manusia
berdosa yang tidak ada damai sejahtera tetapi letih lesu, susah
payah, dan air mata supaya bisa diselamatkan.
Jadi, firman
penginjilan mengutamakan
kuantitas dan berkat-berkat jasmani.
Tetapi ada bahayanya, yaitu: perahu hampir tenggelam (ayat
7).
Waspada!
Setelah
selamat dan diberkati oleh Tuhan, jangan
tenggelam di dalam berkat. Kapan
tenggelam dalam berkat? Saat egois; hanya mementingkan diri sendiri
atau keluarga sendiri, tetapi tidak ingat pekerjaan Tuhan dan orang
lain yang membutuhkan.
Karena itu, saat diberkati, kita harus
memperhatikan:
- Kita
ingat pada Pemberi berkat, yaitu pribadi Tuhan lewat mengembalikan
persepuluhan dan persembahan khusus.
- Kita
ingat pada sesama yang membutuhkan. Dalam berkat yang kita terima
Tuhan titipkan berkat untuk sesama yang membutuhkan.
Saat-saat
kita melihat atau mendengar sesuatu berarti Tuhan sedang
mengingatkan kita untuk memberi kepada sesama yang membutuhkan.
Kita bisa menjadi berkat bagi orang lain baik secara jasmani
ataupun rohani.
-
Kita
tersungkur di depan Yesus.
Lukas
5: 8, 10 5:8.
Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur
di depan Yesus
dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku
ini seorang berdosa." 5:10.
demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi
teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai
dari sekarang engkau akan menjala manusia."
Kita
mengaku dosa dan membawa orang-orang berdosa kepada Yesus untuk
diselamatkan (ayat 10)--bersaksi.
Orang yang diberkati
seringkali keras hati--sudah berdosa, tetapi tidak mau mengaku
dosa. Kalau berdosa, kita mengaku dosa. Jika diampuni jangan
berbuat dosa lagi.
Proses
keselamatan: Kisah
Rasul 2: 36-40 2:36.
Jadi seluruh kaum Israel harus tahu
dengan pasti,
bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi
Tuhan dan Kristus." 2:37. Ketika mereka mendengar hal itu
hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan
rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?" 2:38. Jawab Petrus kepada mereka:
"Bertobatlah
dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis
dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan
menerima
karunia Roh Kudus. 2:39.
Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang
yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah
kita." 2:40. Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia
memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan
menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari
angkatan yang jahat ini."
'bagi
orang yang masih jauh'
= bangsa kafir.
- 'tahu
dengan pasti'=
percaya kepada pribadi Yesus sebagai satu-satunya
Juruselamat.
Hati-hati iman kita selalu digoyahkan baik
lewat study, pekerjaan, jodoh dan sebagainya. Harus tetap yakin
bahwa Yesus adalah satu-satunya Juruselamat.
- Bertobat=
berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan--mati terhadap dosa.
-
Baptisan
air yang benar yaitu orang yang sudah percaya Yesus dan
bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama
Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga
mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu hidup
dalam kebenaran.
Yesaya
32: 17 32:17.
Di
mana ada kebenaran
di situ akan tumbuh damai
sejahtera,
dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk
selama-lamanya.
Kalau
hidup benar, kita akan selamat
dan mengalami hati damai sejahtera.
Semuanya enak dan ringan. Ini berarti kita sudah masuk
pukat penginjilan.
Mari
kita sendiri menyelesaikan dosa dengan mengaku dosa. Semakin
diberkati, kita harus semakin koreksi diri. Kalau tidak koreksi
diri, kita akan sombong dan tenggelam dalam berkat. Ada dua orang
yang sulit: orang yang gagal--orang yang paling keras--, dan orang
yang diberkati--tidak menganggap teguran.
Lukas
5: 10 5:10.
demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi
teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari
sekarang engkau
akan menjala manusia."
Setelah
hidup benar, selamat, dan hati damai, kita akan dipercaya untuk
menjadi senjata
kebenaran--dari
penjala ikan menjadi penjala manusia. Artinya: kita dipercaya
membawa manusia berdosa untuk datang kepada Tuhan supaya
diselamatkan.
Roma
6: 12-13 6:12.
Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang
fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. 6:13. Dan
janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk
dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada
Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang
hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk
menjadi
senjata-senjata kebenaran.
Senjata
kebenaran adalah kehidupan yang dipakai Tuhan memenangkan
jiwa-jiwa--percaya kepada Yesus dan diselamatkan--hanya untuk
memuliakan nama Tuhan.
Sudah diselamatkan dan dipakai Tuhan,
waspada,
harus meningkat dalam ibadah pelayanan. Jangan
tetap dalam jala penginjilan!
Karena jalanya bisa koyak--tidak bisa menampung berkat dan
pelayanan--, sehingga kembali pada hidup lama.
Lukas
5: 6 5:6.
Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar
ikan, sehingga jala
mereka mulai koyak.
Ibadah
pelayanan harus meningkat.
Yohanes
21: 3, 7 21:3.
Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku
pergi menangkap ikan."
Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau."
Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak
menangkap apa-apa. 21:7.
Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu
Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka
ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak
berpakaian,
lalu terjun ke dalam danau.
'tidak
menangkap apa-apa'
= gagal. 'tidak
berpakaian'
= telanjang.
Contoh:
Petrus, dari penjala manusia kembali menjadi penjala
ikan. Akibatnya:
gagal dan telanjang; hanya berbuat dosa dan dipermalukan--hidup
dalam suasana kutukan. Kalau dibiarkan, akan binasa selamanya.
-
Yohanes
21: 6, 10-11
21:6.
Maka
kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah
jalamu di sebelah kanan perahu,
maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka
tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. 21:10.
Kata
Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu
tangkap itu." 21:11.
Simon
Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh
ikan-ikan besar: seratus
lima puluh tiga
ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala
itu tidak koyak.
'mereka
tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan'
= banyak ikan di sini bisa dihitung.
Ibrani
4: 11-14 4:11.
Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian
itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh
ketidaktaatan itu juga. 4:12. Sebab firman Allah hidup dan kuat
dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk
amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum;
ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. 4:13.
Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya,
sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang
kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. 4:14.
Karena kita sekarang mempunyai Imam
Besar Agung,
yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah
kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
Yang
kedua: penebaran jala di sebelah kanan perahu, yaitu ada kaitan
dengan Yesus, Imam Besar yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa,
artinya: penebaran
firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Firman
pengajaran membawa
kita masuk dalam hitungan Tuhan--seratus
lima puluh tiga ekor ikan. Artinya: kita hidup dalam kasih
karunia Tuhan--1+5+3= 9; artinya kasih karunia.
Wahyu
22: 21 22:21.
Kasih
karunia Tuhan
Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Yehezkiel
20: 37 20:37.
Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat
gembala-Ku
dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung
kamu.
'tongkat
gembala-Ku'
= firman penggembalaan; firman pengajaran yang benar yang
diulang-ulang oleh seorang gembala.
Dihitung
oleh Tuhan sama dengan digembalakan
oleh Tuhan.
Kita masuk dalam kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam
ibadah pokok.
Secara jasmani, kandang penggembalaan adalah
organisasi gereja yang disahkan oleh pemerintah. Secara rohani,
kandang penggembalaan adalah ruangan suci--ketekunan dalam tiga
macam ibadah pokok--: ibadah raya, ibadah pendalaman alkitab, dan
ibadah doa.
Di luar kandang penggembalaan tidak akan
dihitung. Firman penginjilan tidak mengarah pada
penggembalaan.
Inilah kekuatan firman pengajaran.
Hasilnya:
- Kita
mengalami penyucian dan keubahan hidup; sama dengan mendapat angka
153:
- 100=
10 x 10= mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang
benar.
-
50=
angka Pentakosta, yaitu Roh Kudus membuat kita setia
berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Wahyu
17: 14 17:14.
Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan
mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan
Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia
juga akan menang,
yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang
setia."
Selama
setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, kita akan menang
menghadapi apapun, bahkan menang atas maut. Sekalipun meninggal
dunia, akan dibangkitkan
Tidak setia sama dengan kalah dan
jadi permainan Setan. Kalau daging akan bosan, tetapi Roh Kudus
membuat kita setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
-
3=
tabiat Allah Tritunggal.
Galatia
5: 22-23 5:22.
Tetapi buah
Roh
ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, 5:23. kelemahlembutan, penguasaan diri.
Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Tiga
buah Roh pertama= tabiat Allah Bapa. Tiga buah Roh kedua=
tabiat Anak Allah. Tiga buah Roh ketiga= tabiat Allah Roh
Kudus.
Kita kembali pada ciptaan semula lewat kandang
penggembalaan. Gambar Setan tritunggal dihapuskan dari hidup
kita.
-
Sehelai
rambut pun dihitung oleh Tuhan.
Matius
10: 30 10:30.
Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
Artinya:
tangan kasih karunia Tuhan mampu memelihara dan melindungi kita
yang tidak berdaya, dan tidak ada yang memperhatikan lagi di tengah
kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi tiga setengah
tahun.
-
Langkah
kita dihitung oleh Tuhan.
Ayub
31: 4 31:4.
Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala
langkahku?
Artinya:
tangan kasih karunia Tuhan sanggup menuntun langkah-langkah hidup
kita, sehingga tidak tersandung dan terjatuh dalam dosa sampai
puncaknya dosa dan pelayanan, Kita tetap hidup benar dan
suci. Kita tetap mengikut dan melayani Tuhan sampai maut tidak
berkuasa lagi.
Tangan kasih Tuhan sanggup memberikan masa
depan yang berhasil dan indah.
Kalau dihitung oleh Tuhan,
sekalipun jatuh, pasti akan dicari oleh Tuhan. Langkah kita
dihitung oleh Tuhan.
"Firman
penginjilan sudah saya rasakan. Saya dahulu bukan anak Tuhan,
tetapi ketika percaya Yesus, kami selamatkan dan diberkati. Dari
makan tidak makan, bisa sekolah, saya diberkati. Setelah itu
digembalakan, lebih lagi. Benar-benar tenang hidup dan
langkah-langkah semuanya diatur oleh Tuhan."
-
Mazmur
144: 3-4
144:3.
Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan
anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya? 144:4. Manusia
sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang
lewat.
Mazmur
8: 3-6 8:3.
Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan
dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan
pendendam. 8:4. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu,
bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: 8:5. apakah
manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia,
sehingga Engkau mengindahkannya? 8:6. Namun Engkau telah
membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya
dengan kemuliaan dan hormat.
Ayat
6 = dibuat menjadi sama dengan Allah.
Hasil keempat: tangan
kasih karunia Tuhan sanggup mengubahkan kita dari manusia daging
yang hanya seperti angin dan bayang-bayang--tidak ada artinya,
binasa--menjadi sama mulia dengan Tuhan, mulai dari jujur/tulus
seperti bayi.
Kita mengaku segala dosa kita. Saat berbuat
dosa kita terlepas dari kasih karunia Tuhan. Kita mengaku dosa
dari ujung rambut--pikiran--sampai perasaan, perbuatan dan
perkataan. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi! Kita juga
mengaku ketidakmampuan kita. Kita hanya mohon kasih karunia Tuhan
dalam segala hal. Yang mustahil jadi tidak mustahil.
Jika
Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti
Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di
awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba,
kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan
Yerusalem baru selamanya.
Terima
penginjilan dan pengajaran! Kita digembalakan dan hidup dalam tangan
kasih karunia Tuhan.
Tuhan memberkati.
|