Ibadah Doa Surabaya, 17 April 2024 (Rabu Sore)
[reload halaman ini - auto reload 5 menit]

Bersamaan dengan doa puasa session III

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 21: 12-13
21:12. Dan
temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
21:13. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang.


Kita belajar tentang pintu gerbang Yerusalem baru (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 07 April 2024).
Pintu gerbang Yerusalem baru ada dua belas buah:



  1. Tiga buah di utara.

  2. Tiga buah di selatan.

  3. Tiga buah di timur.

  4. Tiga buah di barat.


Ini sama dengan 4 x 3.
Angka 4 menunjuk pada empat injil (firman Allah) dan empat penjuru bumi (seluruh dunia).
Angka 3 menunjuk pada Allah Tritunggal dalam pribadi Yesus.

Jadi, pintu gerbang Yerusalem baru adalah undangan dari Allah Tritunggal lewat pemberitaan firman Allah terutama kabar mempelai kepada seluruh manusia berdosa di dunia untuk bisa menjadi mempelai wanita sorga yang sempurna seperti Yesus. Kemudian masuk pintu perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.

Matius 22: 1-3
22:1. Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
22:2. "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
22:3. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.

'perjamuan kawin untuk anaknya'= perjamuan kawin Anak Domba.
Ayat 1-2= undangan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba, Firdaus, dan pintu gerbang Yerusalem baru.

Undangan untuk masuk pintu gerbang Yerusalem baru sama dengan undangan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba/Anak Raja.

Ayat 3= 'Ia menyuruh hamba-hambanya'= Tuhan mengutus hamba-hamba-Nya untuk mengundang orang-orang lewat pemberitaan kabar mempelai dalam terang Tabernakel, sehingga bisa masuk pintu gerbang perjamuan kawin Anak Domba, Firdaus, dan Yerusalem baru selamanya.
Selama masih bisa mendengar firman, berarti masih ada kesempatan untuk menerima undangan masuk perjamuan kawin Anak Domba.

Ada tiga sikap terhadap undangan:



  1. Ayat 3= tidak mau datang (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 April 2024); sama dengan menolak kabar mempelai karena kekerasan hati.



  2. Tidak layak untuk datang (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 14 April 2024).
    Matius 22: 4-8

    22:4. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
    22:5. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,
    22:6. dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
    22:7. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
    22:8. Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.

    Tidak layak karen pergi ke ladang, berdagang, dan menyiksa bahkan membunuh utusan Tuhan. Ini sama dengan menolak kurban Kristus.



  3. Datang tetapi tidak berpakaian pesta.
    Matius 22: 11
    22:11. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.


AD. 3
Matius 22: 9-13
22:9. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
22:10. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
22:11. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
22:12. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
22:13. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.

Ayat 9= kemurahan Tuhan, yaitu orang di jalanpun diundang.

Orang yang tidka berpakaian pesta tidak diusir tetapi ditanya lebih dulu, tetapi ia diam saja. Ini masalahnya.
Diam saja berarti menolak kemurhaan Tuhan.

Akibatnya: tidak terpilih bahkan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap; neraka selamanya.
Matius 22: 14
22:14. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Kita harus hati-hati! Sekarang, Tuhan masih mengundang kita. Mari datang!
Wahyu 19: 7-8
19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)

Yang sangat penting untuk bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba sampai pintu gerbang Yerusalem baru adalah pakaian pesta; sama dengan pakaian putih berkilau-kilauan--pakaian mempelai. Ini yang menentukan.

Kalau kita memiliki pakaian putih berkilau-kilauan--perbuatan kebajikan dari orang-orang suci--hidup kita akan selalu berhasil di dunia. Pintu-pintu di dunia terbuka smapai pintu perjamuan kawin Anak Domba dan Yerusalem baru terbuka bagi kita.
Jangan berbuat jahat! Kita semua harus berbuat baik bahkan membalas kejahatan dengan kebaikan. Tunjukkan bahwa kita memiliki pakaian putih berkilau-kilauan!
Kalau bertahan untuk berbuat baik, pintu di dunia akan terbuka, sapmai ipntu Yerusalem baru juga terbuka bagi kita.

Dari mana kita mendapaktan pakaian putih berkiulau-kilauan? Salah satunya adalah lewat doa penyembahan yang benar ditambah dengan doa puasa dan doa semalam suntuk.
Lukas 9: 28-29
9:28. Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
9:29. Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

Doa puasa dan doa semalam suntuk berguna untuk mempercepat mendapatkan pakaian putih berkilau-kilauan, karena kita berlomba dengan waktu kedatangan Yesus kedua kali.

Penyembahan yang benar didorong oleh firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus--'sesudah segala pengajaran itu'.
Penyembahan yang benar mengarah pada puncak penyembahan di awan-awan yang permai.

Wahyu 19: 6
19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

Ini adalah puncak penyembahan dari orang-orang yang terpilih dari empat penjuru bumi, baik bangsa Israel atau kafir, baik yang mati maupun hidup; sama dengan penyembahan dari mempelai wanita sorga dengan sosrak sorai: Haleluya. Pintu perjamuan kawin Anak Domba akan terbuka bagi kita, berarti pintu di dunia juga terbuka. Jangan ragu menyembah Tuhan dengan Haleluya.

Hasil dari penyembahan yang benar:



  1. Lukas 9: 35
    9:35. Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia."

    Hasil pertama: kuasa untuk meneguhkan panggilan dan pilihan Tuhan.

    Banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih. Lewat doa penyembahan ada kuasa untuk meneguhkan panggilan dan pilihan Tuhan; sama dengan kuasa untuk meneguhkan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita sebagai imam dan raja.
    Pelayanan kita tidak akan sia-sia.

    Kalau kurang menyembah apalagi tidak mau menyembah, pelayanan kita akan sia-sia.

    1 Timotius 1: 12
    1:12. Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku--

    Teguh dalam panggilan dan pilhian adalah pelayan Tuhan yang setia dan dapat dipercaya; setia dan tanggung jawab dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali.

    Salah satu bukti bisa dipercaya adlaah kita izin kalau terpaksa tidak bisa hadir dalam ibadah.

    Pelayan Tuhan yang teguh dalam panggilan dan pilihan sama dengan bintang-bintang yang bercahaya. Kalau tidak setia, cahayanya akan semakin pudar sampai gelap dan gugur.
    Kita menjadi bintang-bintang yang bercahaya untuk dipakai menjadi saksi Tuhan yang selalu memuliakan nama Tuhan, sehingga kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

    Tidak setia dan tidak tanggung jawab dalam ibadah pelayanan--bintang gugur--sama dengan buah ara yang mentah.
    Wahyu 6: 13
    6:13. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.

    Buah ara yang mentah aritnya pahit, kecut, dan getir.
    Artinya: hidupnya pahit getir; tidak tahan angin ajaran palsu sehingga gugur dari iman saat menghadapi pencobaan. Jangan pikir tidak ada apa-apa kalau tidak setia!
    Ini sama dengan iman yang gugur seperti Yudas Iskariot meninggalkan jabatan pelayanan dan binasa selamanya.

    Mari, kembali setia dan tanggung jawab dalam ibadah pelayhanan!
    Kalau setia dan tanggung jawab, kita akan menjadi buah ara yang manis. Hidup kita tambah hari akan tambah manis.



  2. Lukas 9: 33
    9:33. Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.

    Hasil kedua: kuasa untuk memberikan kebahagiaan sorga yang tidka bisa dipengaruhi apapun di dunia.

    Ketika lima roti dua ikan untuk lima ribu orang atau orang mati dibangkitkan, Petrus tidak pernah berkata: Betapa bahagianya.
    Tetapi dalam penyembahan, sekalipun di atas gunung yang dingin, ia bahagia.

    Mungkin kita sederhana tetapi kalau banyak menyembah Tuhan, kita akan bahagia.
    Sebaliknya, sekalipun ada kemewahan tetapi kalau tidak menyembah, tidak akan bahagia.

    Ini yang kita minta malam ini, biar Tuhan membeirkan kebahagiaan sorga di dalam hidup pribadi, nikah, dan penggembalaan kita. Kalau kita merasakan kebahagiana sorga di rumah tangga, kita tidak akan meninggalkan rumah tangga. Begitu juga dalam penggembalaan.

    Di tengah pendeirtaan di dunia karena Yesuskita tetap bahagia.
    Kisah Rasul 5: 41
    5:41. Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

    s



  3. Lukas 9: 29
    9:29. Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

    Hasil ketiga: kuasa pembaharuan--mujizat terbesar--mulai dari wajah/hati.

    Kalau hati berubah, perbuatan jgua akan diubahkan.
    Kejadian 4: 5-9
    4:5. tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
    4:6. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
    4:7. Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
    4:8. Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
    4:9. Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"

    Contoh: kain. Hatinya panas dan wajahnya muram, sehingga perbuatannya membunuh adiknya dan multunya berdusta.
    Ini sama dengan telajang; tidak punya pakaian. Perbuatan dan perkataannya memilukan hati Tuhan, memedihkan hati orang tua, dan membuat gembala berkeluh kesah.

    Hati panas= dikuasai hawa nafsu daging.
    Akibatnya: kebinasaan selamanya.

    Lewat doa penyembahan dari hati panas diubahkan menjadi hati lembut, yaitu dikuasai oleh kasih Allah--mengasihi Tuhan dan sesama--, sehingga wajah berseri, dan perbuatannya memuliakan Tuhan. Perkataannya juga baik; tidak ada dusta tetapi bersaksi dan berkata benar.
    inilah pakaian putih berkilau-kilauan yang memuliakan Tuhan.

    Mujizat jasmani juga terjadi. Di atas gunung ada Musa. Musa divonis tidak boleh masuk Kanaan, tetapi saat itu ia bisa menginjakkan kaki di atas gunung di tanah Kanaan.
    Artinya: doa penyembahan sanggup menghapuskan kemustahilan.

    Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita berpakaian putih berkilau-kilauan, dan bersorak: Haleluya. Kita tidak salah dalam perkataan. Kita masuk pintu perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.


Mitna kuasa keubahan, kuasa kebahagiaan, dan kuasa untuk meneguhkan panggilan dan pilihan kepada Tuhan!

Tuhan memberkati.