Ibadah Doa Surabaya, 03 Desember 2025 (Rabu Sore)
[reload halaman ini - auto reload 5 menit]

Salam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 22: 6-21 menunjuk pada tujuh peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman, supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan.



  1. Ayat 7= peringatan pertama: peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2024 sampai Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2024).



  2. Ayat 8-9= peringatan kedua: peringatan tentang penghormatan dan penyembahan (diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 18 Desember 2024 sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2025).



  3. Ayat 10= peringatan ketiga; peringatan untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025 sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Januari 2025).



  4. Ayat 11-12= peringatan keempat: peringatan tentang dua macam arus di dunia: kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025).



  5. Ayat 13-16= peringatan kelima: peringatan tentang membasuh jubah. (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 23 April 2025)



  6. Ayat 17= peringatan keenam: peringatan tentang tugas gereja Tuhan, yaitu bersaksi dan mengundang (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2025 sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2025).



  7. Wahyu 22: 18-21
    22:18. Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
    22:19. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
    22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
    22:21. Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

    Peringatan ketujuh: peringatan untuk siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali di awan-awan permai, yang dikaitkan dengan dua hal:



    1. Ayat 18-19= peringatan untuk tidak menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
      Kalau mau bertemu Yesus di awan yang permai, kembali ke alkitab (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 18 Mei 2025 sampai Ibadah Raya Surabaya, 22 Juni 2025).
      Untuk kembali ke Firdaus kita harus kembali ke alkitab. Keadaan dulu dan sekarang harus sesuai dengan firman, bukan firman yang mengikuti.



    2. Ayat 21= peringatan untuk selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Juni 2025).


AD. 7B

Ayat 20= kita harus selalu siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai. Ini adalah fokus utama kita selama hidup di dunia.
Kalau ketinggalan, semua yang sudah dicapai di dunia akan menjadi sia-sia bahkan menuju kebinasaan di neraka selamanya.

'Ya, Aku datang segera'= kesiapan Yesus untuk segera datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga--Kepala.

'Amin, datanglah Tuhan Yesus'= kesiapan gereja Tuhan dalam kemuliaan sebagai mempelai wanita sorga--tubuh--untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

Yesus dan gereja Tuhan sudah siap, sehingga terjadi pertemuan antara Yesus, Mempelai Pria Sorga--Kepala--dengan gereja Tuhan, mempelai wanita sorga--tubuh--di awan-awan yang permai untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba, yang merupakan pintu masuk ke kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang)--Wahyu 20--, dan Yerusalem baru selamanya (Wahyu 21-22).

Hubungan antara Yesus, Mempelai Pria Sorga dengan gereja Tuhan, mempelai wanita sorga adalah hubungan mempelai; sama dengan hubungan kasih.

Jadi, gereja Tuhan harus memiliki kasih untuk bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba.
Artinya: mengasihi Yesus letih dari semua perkara di dunia.

Petrus hebat, tetapi tidak memiliki kasih, apalagi kita, bangsa kafir. Harus sungguh-sungguh!

Praktik mengasihi Yesus lebih dari segala perkara di bumi: membenci kejahatan/dosa.

Mazmur 97: 10
97:10. Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.

Yang pertama: membenci kejahatan/dosa.

Ini sama dengan takut akan Tuhan.
Amsal 8: 13
8:13. Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

Takut akan Tuhan= membenci kejahatan dan dusta; sama dengan meninggalkan dosa-dosa.

2 Timotius 2: 19
2:19. Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

Kalau kita meninggalkan kejahatan, kita akan bisa menyebut nama Yesus. Kita layak untuk menyeru nama-Nya.

Malam ini, kalau mau menyeru nama Yesus, kita harus meninggalkan kejahatan. Masih ada kejahatan, akui, dan tinggalkan.

Tiga pengertian menyeru nama Yesus:



  1. Menaikkan doa permohonan kepada Tuhan.
    Sentralnya: kebutuhan kita.

    Sentralnya kebutuhan orang lain, itu adalah doa syafaat--lebih tinggi dari pada doa permohonan.

    Mazmur 145: 18-19
    145:18. TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
    145:19. Ia melakukan kehendak orang-orang yang
    takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka.

    Syarat menaikkan doa permohonan atau doa syafaat:



    1. Ayat 19= takut akan Tuhan. Dosa adalah penghalang kita dengan Tuhan. Karena itu kita harus membuang doa, sehingga Tuhan bisa menjamah kita.



    2. Ayat 18= setia; tidak jemu-jemu dalam berdoa dan percaya sepenuh kepada Tuhan.



    Menaikkan doa permohonan dengan syarat di atas sama dengan mengulurkan tangan iman kepada Tuhan, dan Dia akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita.

    Iman ditambah belas kasih, sehingga terjadi mujizat.
    Pertolongan Tuhan nyata dalam hidup kita; Dia menyelamatkan kita. Semua masalah yang mustahil diselesaikan.

    Kita tidak mengalami penghukuman. Secara jasmani kita dilindungi dari bencana alam, celaka marabahaya dan sebagainya.



  2. Menaikkan ucapan syukur kepada Tuhan dalam segala hal.

    Filipi 4: 6-7
    4:6. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
    4:7.
    Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

    Saat diberkati, dalam penderitaan, dan segala hal kita tetap mengucap syukur.
    Saat Yesus tahu bahwa Ia akan disalibkan, pada saat perjamuan terakhir, Ia tetap mengucap syukur.

    Tidak ada lagi persungutan dan sebagainya.
    Kalau tidak mengucap syukur, saat diberkati akan sombong, dan saat dalam penderitaan akan putus asa.

    Hasilnya: kita mengalami damai sejahtera.
    Artinya:



    1. Kita mendapatkan kekuatan ekstra dari Tuhan, sehingga kita tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan apapun yang kita hadapi tetapi tetap setia berkobar-kobar dalam mengikut dan melayani Tuhan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali.



    2. Kita mendapat kekuatan ekstra, sehingga tidak bangga saat diberkati jasmani atau rohani.
      Kita tidak melupakan dan meninggalkan Tuhan. Kalau bangga, akan meninggalkan Tuhan.



    3. Kita mendapatkan kekuatan ekstra untuk memikul kuk/beban dari Tuhan, sehingga kuk menjadi enak dan bebannya jadi ringan.

      Hidup kita menjadi enak dan ringan sekalipun dalam penderitaan. Yang penting adalah hati damai.

      Enak dan ringan sama dengan terus terangkat sampai nanti saat Tuhan datang kembali kita ada di awan-awan yang permai.
      Jaga hati damai!



  3. Menaikkan doa penyembahan.
    Mazmur 95: 6
    95:6. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.

    Kita menyembah Yesus sebagai Sang Pencipta--'TUHAN yang menjadikan kita', berarti kita mengaku bahwa kita hanya tanah liat.
    Artinya: kita selalu sadar dan mengaku akan kekurangan dan kelemahan kita secara jasmani dan rohani; kita mengaku tidak berharga apa-apa dan hanya diinjak-injak oleh Antikris yang akan berkuasa di bumi.

    Malam ini kita menyembah Yesus, Sang Pencipta. Kita mengaku bahwa kita hanya tanah liat yang tidak mampu dan tidak berharga apa-apa.

    Kita hanya bergantung pada kasih karunia Tuhan.

    Hasilnya:



    1. Kejadian 2: 7
      2:7. ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

      Yang pertama: Tuhan menghembuskan Roh Kudus kepada kita, sehingga kita menjadi makhluk hidup.

      Tanpa Roh Kudus, kita tidak akan bisa apa-apa; hanya tanah liat yang tidak bisa apa-apa, berkedip pun tidak bisa

      Makhluk hidup artinya: Roh Kudus sanggup memelihara hidup jasmani kita secara ajaib di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi.

      Roh Kudus juga memelihara hidup rohani kita, sehingga kita tidak berbuat dosa tetapi tetap hidup benar dan suci. Kita berharga di hadapan Tuhan.



    2. Yohanes 20: 21-22
      20:21. Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
      20:22. Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "
      Terimalah Roh Kudus.

      Yang kedua: Tuhan menghembuskan Roh Kudus untuk mengutus kita.

      Roh Kudus memberikan karunia-karunia-Nya yang menentukan jabatan pelayanan dari Tuhan.
      Contoh: karunia menimbang roh, jabatannya adalah gembala; karunianya menyembuhkan orang, jabatannya adalah penginjil dan sebagainya.

      Jabatan dan karunia sama dengan jubah indah yang kita terima lewat penumpangan tangan seorang gembala.

      Efesus 4: 7, 11-12
      4:7. Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
      4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
      4:12. untuk
      memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

      Ada jabatan dan karunia, kita akan dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
      Langkah dan hidup kita akan semakin indah.



    3. Kisah Rasul 2: 1-3
      2:1. Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
      2:2. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti
      tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
      2:3. dan tampaklah kepada mereka
      lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

      Yang ketiga; Tuhan mencurahkan Roh Kudus, yaitu:



      1. Roh Kudus adalah lidah-lidah seperti nyala api untuk mengadakan mujizat rohani, yaitu pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari lidah.

        Dulu, Petrus menyangkal Yesus, tetapi setelah menerima Roh Kudus, ia bisa jujur dan bersaksi tentang Yesus.

        Jujur sama dengan menjadi rumah doa, dan doa kita dijawab Tuhan



      2. Roh Kudus adalah bagaikan tiupan air timur yang keras untuk membelah laut Kolsom.
        Artinya: mujizat jasmani terjadi.

        Semua masalah yang mustahil selesai; ada masa depan berhasil dan indah.

        Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita tidak salah dalam perkataan. Kita bersorak: Haleluya. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.


Serukan nama Yesus! Naikan doa permohonan, ucapan syukur, dan doa penyembahan!
Kita butuh Roh Kudus. Roh Kudus menolong kita semua.

Tuhan memberkati.