Ibadah Raya Surabaya, 21 Desember 2025 (Minggu Siang)
[reload halaman ini - auto reload 5 menit]

Salam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 22: 6-21 menunjuk pada tujuh peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman, supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan.



  1. Ayat 7= peringatan pertama: peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2024 sampai Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2024).



  2. Ayat 8-9= peringatan kedua: peringatan tentang penghormatan dan penyembahan (diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 18 Desember 2024 sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2025).



  3. Ayat 10= peringatan ketiga; peringatan untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025 sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Januari 2025).



  4. Ayat 11-12= peringatan keempat: peringatan tentang dua macam arus di dunia: kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025).



  5. Ayat 13-16= peringatan kelima: peringatan tentang membasuh jubah. (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 23 April 2025)



  6. Ayat 17= peringatan keenam: peringatan tentang tugas gereja Tuhan, yaitu bersaksi dan mengundang (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2025 sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2025).



  7. Wahyu 22: 18-21
    22:18. Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
    22:19. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
    22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
    22:21. Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

    Peringatan ketujuh: peringatan untuk siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali di awan-awan permai, yang dikaitkan dengan dua hal:



    1. Ayat 18-19= peringatan untuk tidak menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
      Kalau mau bertemu Yesus di awan yang permai, kembali ke alkitab (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 18 Mei 2025 sampai Ibadah Raya Surabaya, 22 Juni 2025).
      Untuk kembali ke Firdaus kita harus kembali ke alkitab. Keadaan dulu dan sekarang harus sesuai dengan firman, bukan firman yang mengikuti.



    2. Ayat 21= peringatan untuk selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Juni 2025).


AD. 7B

Ayat 20= kita harus selalu siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai.

Sekolah, kuliah, dan bekerja sangat penting, tetapi kita harus berjuang untuk selalu siap sedia menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Kerja atau sekolah gagal bisa diulangi lagi, tetapi kalau gagal menyambut kedatangan Tuhan kedua kali, tidak bisa diulangi lagi.
Kalau ketinggalan, semua yang kita capai di dunia akan menjadi sia-sia, bahkan binasa selamanya.

'Ya, Aku datang segera'= kesiapan Yesus untuk segera datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga--Kepala.

'Amin, datanglah Tuhan Yesus'= kesiapan gereja Tuhan dalam kemuliaan sebagai mempelai wanita sorga--tubuh--untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

Yesus dan gereja Tuhan sudah siap, sehingga terjadi pertemuan antara Yesus, Mempelai Pria Sorga--Kepala--dengan gereja Tuhan, mempelai wanita sorga--tubuh--di awan-awan yang permai untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba (Wahyu 19: 9), yang merupakan pintu masuk ke kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang)--Wahyu 20--, dan Yerusalem baru selamanya (Wahyu 21-22).

Kita banyak kekurangan, kesalahan apalagi di dalam nikah.
Bagaimana caranya kita bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba sampai Yerusalem baru? Kita harus menerima undangan Tuhan.

Wahyu 19: 9
19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Matius 22: 1-3
22:1. Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
22:2. "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan
perjamuan kawin untuk anaknya.
22:3. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah
diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.

'perjamuan kawin untuk anaknya' menunjuk pada perjamuan kawin Anak Domba.

Tuhan mengundang gereja Tuhan lewat firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/kabar mempelai.
Sudah diselamatkan, setelah itu harus menerima undangan Tuhan.

Kabar mempelai adalah firman Allah yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai untuk menyucikan dan mengubahkan gereja Tuhan sampai sempurna seperti Yesus; sama dengan menjadi mempelai wanita sorga yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru.

Pedang tajam bermata dua: tajam pertama untuk menyucikan, dan tajam kedua untuk mengubahkan.
Contoh: tangan mencuri disucikan dan diubahkan jadi bisa memberi.
Kalau ada dosa, berdoa, supaya Tuhan melepaskan kita dari dosa.
Jangan berputus asa! Terkadang sudah disucikan, masih berbuat dosa lagi. Yang penting mau mendengarkan firman terus, praktikkan firman sebisa mungkin, disucikan, diubahkan, minta pertolongan Tuhan, sampai benar-benar terlepas dari dosa.
Jangan mempertahankan dosa, selalu berdoa untuk lepas dari dosa-dosa.

Sikap terhadap undangan:



  1. Tidak mau datang= menolak undangan Tuhan. Artinya: menolak kabar mempelai karena mempertahankan dosa (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Desember 2025).

    Matius 22: 3
    22:3. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.



  2. Tidak mengindahkan kurban Kristus= tidak layak untuk datang.
    Artinya: menghina dan menolak kurban Kristus/salib (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 14 Desember 2025).

    Matius 22: 4-8
    22:4. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
    22:5. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,
    22:6. dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
    22:7. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
    22:8. Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.

    'lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih' = dulu dalam bentuk korban binatang, tetapi sekarang sudah digenapkan oleh kurban Kristus.

    Petrus, hamba Tuhan yang hebat bisa menolak salib padahal ia banyak mengalami mujizat bersama Tuhan--bisa berjalan di laut yang bergelora, melihat mujizat lima roti dua ikan untuk lima ribu orang. Karena itu kita harus hati-hati. Seringkali kita takut pada sesuatu sampai mengorbankan Yesus/pengajaran yang benar; sama dengan menyalibkan Yesus kembali; tidak mengindahkan kurban Kristus.



  3. Datang tetapi tidak berpakaian pesta. Artinya: penghinaan.

    Matius 22: 9-14
    22:9. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
    22:10. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
    22:11. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang
    tidak berpakaian pesta.
    22:12. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang
    itu diam saja.
    22:13. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
    22:14. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

    Ayat 9-10= keadilan Tuhan, yaitu semua diundang. Kalau ada orang yang masuk neraka, berarti bukan salahnya Tuhan. Tinggal mau atau tidak.
    Jadi tidak ada alasan kalau tidak masuk sorga.


AD. 3
Kita bicara tentang pakaian.

Kejadian 2: 25
2:25. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Manusia telanjang tetapi tidak malu karena memiliki pakaian kemuliaan--manusia diciptakan sama mulia dengan Allah.

Kejadian 3: 7
3:7. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Hawa digoda oleh ular untuk makan buah yang dilarang Tuhan--tidak taat.

Tetapi setelah Adam dan Hawa tidak taat karena mendengar suara ular, sehingga kehilangan kemuliaan Allah, maka manusia menjadi telanjang dan merasa malu dan membuat cawat.
Lalu, manusia diusir dari Firdaus ke dalam dunia, sehingga hidup dalam suasana kutukan.

Roma 3: 23
3:23. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Di dalam dunia, manusia tidak bertobat malah berkubang dalam dosa sampai puncaknya dosa--dosa makan minum dan kawin mengawinkan--, sehingga kehilangan pakaian kebenaran, kesucian, dan kemuliaan. Manusia tampil seperti anjing dan babi, yaitu telanjang dan tidak tahu malu.

Sekarang, orang merokok boleh melayani yang penting bagus. Inilah telanjang tetapi tidak tahu malu. Mau apa saja boleh yang penting orang datang dan senang--tidak satu iman, istrinya dua dan sebagainya. Ini yang terjadi sekarang.

Telanjang dan tidak tahu malu artinya tetap berbuat dosa dan puncaknya dosa; tidak mau bertobat dan terlepas dari dosa, tetapi enjoy dalam dosa, bahkan bangga dalam dosa.

"Dulu saya sering melayani di gereja lain. mereka berdoa: bukakan firman untuk gembala kami. Tetapi saya tidak melihat gembalanya khotbah Jadi untuk siapa doanya? Padahal tidak beribadah adalah berbuat dosa (Ibrani 10). Tidak masuk ibadah tetapi tidak merasa salah Ini dosa kebiasaan. Sampai dosa sengaja.
Bagi fulltimer (seratus persen untuk Tuhan) tidak ada kata maaf kalau tidak mau beribadah. Itu benar-benar dosa sengaja. Yang masih kerja di dunia saja masih berusaha untuk beribadah. Bagaimana yang sudah fulltimer? Mengerikan!
"

Kalau diteruskan, akan kering rohani--dideteksi dari perkataan yang kering. Perkataan sia-sia mulai keluar, yaitu bersungut, gosip, dusta, dan fitnah.
Dan terus memuncak sampai mati rohani, artinya; tidak bergairah lagi dalam perkara rohani. Mulai dari gembala yang dihantam, yaitu mulai malas berkhotbah. Tetapi untuk perkara jasmani sangat cepat.

Satu langkah lagi, akan masuk neraka selamanya. percayalah!

Kejadian 3: 7
3:7. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Dulu, Adam dan Hawa berusaha untuk menutupi ketelanjangannya dengan cawat dari daun pohon ara.
Daun bisa disusun, tetapi setelah kena panas akan layu, sehingga telanjang lagi.

Yesaya 64: 6
64:6. Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.

'kain kotor' = kain larah.

Daun menunjuk pada kebenaran sendiri.
Artinya: kebenaran di luar firman Allah.

Contoh: alkitab mengatakan: Laki-laki akan meninggalkan Ayah ibunya dan menjadi satu daging dengan istrinya; apa yang disatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia. Tetapi sekarang justru diizinkan kawin cerai karena pendapat manusia. Inilah kebenaran sendiri.
Sekarang banyak khotbah berdasarkan pendapat orang--lewat mimpi dan sebagainya--, tetapi tidak sesuai dengan firman.

Ada juga wanita yang mengajar laki-laki.
1 Timotius 2: 12
2:12. Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

Kebenaran sendiri juga berarti berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku dosa malah menyalahkan orang lain yang benar dan Tuhan/firman pengajaran yang benar.

"Saya pernah menolak kawin cerai. Lalu orangnya berkata: Pengajarannya baik, tetapi tanpa kasih. Inilah maksudnya menyalahkan Tuhan/pengajaran yang benar."

Kebenaran sendiri--daun--tidak tahan lama, akhirnya manusia telanjang lagi dan diusir dari Firdaus.
Karena itu Tuhan mau memberikan pertolongan untuk menutupi ketelanjangan manusia.

Kejadian 3: 21
3:21. Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Tuhan menolong manusia dengan mengorbankan binatang, dan kulitnya untuk menutupi ketelanjangan manusia.
Di sini, binatangnya tidak jelas. Tetapi di zaman Israel, binatangnya jelas: kambing, domba, lembu.
Ini merupakan suatu nubuat dan ada kegenapannya dalam perjanjian baru.

Yohanes 19: 23-24
19:23. Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
19:24. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka
membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.

'genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci'= semua harus sesuai dengan Kitab Suci. Mau melayani, menikah, bekerja, bersekolah harus sesuai dalam Kitab Suci.

'Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu' = bukan hanya untuk bangsa Israel asli. Karena ini dilakukan oleh prajurit Romawi, maka bangsa kafir juga mendapatkan pakaian.

Di perjanjian baru, korban binatang digenapkan, yaitu Yesus rela ditelanjangi dan disembelih di kayu salib untuk memberikan pakaian pesta kepada manusia berdosa, supaya bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba sampai Yerusalem baru.

Tiga macam tingkatan pakaian pesta:



  1. Pakaian kebenaran/keselamatan--halaman Tabernakel.
    Ini sama dengan pakaian Yesus yang dibagi menjadi empat bagian.

    Artinya: kebenaran dan keselamatan dari Tuhan dibagikan kepada empat penjuru bumi. Seluruh manusia di bumi bisa menerimanya.

    Prosesnya:



    • Percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat--masuk pintu gerbang.



    • Bertobat--mezbah korban bakaran--, artinya: mati terhadap dosa; membuang lima macam dosa.
      Dulu korban binatang yang dibakar, tetapi sekarang dosa-dosanya yang dibakar.

      1 Petrus 2: 1
      2:1. Karena itu buanglah segala kejahatan(1), segala tipu muslihat(2) dan segala macam kemunafikan(3), kedengkian(4) dan fitnah(5).

      'tipu muslihat' = termasuk dusta.
      'kemunafikan' = kepura-puraan; dalam hati dan di luar tidak sama.
      'kedengkian' = kebencian.



    • Baptis air dan Roh Kudus= lahir baru dari air dan Roh Kudus.
      Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi--langit terbuka--yaitu baptisan Roh Kudus.

      Roma 6: 4
      6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Kalau tidak bangkit dari kuburan air, langit tidak akan terbuka.

      1 Petrus 2: 2
      2:2. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

      Dulu kita dilahirkan oleh ibu kita sebagai manusia daging yang berdosa. Setelah masuk baptisan air kita menjadi bayi rohani.
      Lahir baru dari air dan Roh sama dengan menjadi sama seperti bayi yang baru lahir, yaitu



      1. Hidup dalam kebenaran.

        Bayi lahir telanjang tidak malu, berarti kembali seperti ciptaan semula.



      2. Memiliki perasaan yang benar, yaitu hanya merindukan air susu yang murni dan rohani, itulah firman penggembalaan yang benar dan murni dalam urapan Roh Kudus.



      Kehidupan kita pasti bertumbuh. Kita mantap dalam kebenaran dan keselamatan; tidak mudah tergoda oleh dosa-dosa.

      Karena itu setelah diselamatkan dan hidup benar, kita harus digembalakan Nikmati firman penggembalaan!



  2. Pakaian kesucian--jubah Yesus yang diundi.
    Ini menunjuk pada ruangan suci.
    Pakaian kesucian sama dengan jubah pelayanan.

    Yohanes 19: 24
    19:24. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.

    "Saya berbahagia belajar tabernakel, karena tidak ngawur. Ada yang merasa luar biasa dan sempurna, padahal tidak masuk di halaman. Ini mengerikan! Kalau dalam tabernakel ini diajarkan secara urut. Kita tahu posisi kita di mana. Tuhan memberikan wahyu/ilham kepada pdt van Gessel. Bukan ilmiah."

    Keluaran 28: 1-2
    28:1. "Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk memegang jabatan imam bagi-Ku--Harun dan anak-anak Harun, yakni Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
    28:2. Haruslah engkau
    membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.

    Ayat 1= dari sekian banyak orang Israel dipilih satu suku yaitu suku Lewi.
    'pakaian kudus' sama dengan pakaian pelayanan--jubah Yesus yang diundi di kayu salib.

    Jubah Yesus diundi, artinya hanya orang yang mendapat kepercayaan dan kemurahan Tuhan saja yang bisa melayani. Tidak semua orang bisa melayani.
    Tadi, pakaian Yesus yang dibagi menjadi empat siapa saja boleh mendapatkan. Tetapi jubah pelayanan hanya untuk orang yang mendapatkan undi.

    Yang sudah melayani, pertahankan kemurahan dan kepercayaan Tuhan.
    Membuang pelayanan sama dengan membuang kemurahan Tuhan.
    Tidak melayani sama dengan di luar kemurahan Tuhan. Mau apa di luar kemurahan Tuhan?

    Yang belum melayani berarti belum mendapatkan kemurahan Tuhan, mari berdoa!

    Jubah Yesus tidak berjahit, artinya: tidak ada campur tangan manusia..
    Jabatan pelayanan adalah murni dari Tuhan; tidak ada campur tangan manusia; tidak ditunjuk oleh manusia tetapi langsung dari Tuhan.

    Yohanes 19: 23
    19:23. Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian -- dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.

    Jubah Yesus adalah satu tenunan saja, artinya: satu tubuh Kristus.

    Jadi, tujuan utama kita diselamatkan adalah untuk melayani Tuhan.
    Tujuan utama kita melayani Tuhan adalah untuk masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna
    .

    Kalau hanya untuk bekerja atau bersekolah, tidak perlu diselamatkan.
    Tetapi kita diselamatkan untuk beribadah melayani Tuhan. Tujuan beribadah melayani adalah untuk masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kita menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan permai.

    Yehezkiel 42: 14
    42:14. Kalau para imam masuk ke tempat kudus, mereka tidak akan keluar ke pelataran luar, sebelum mereka menanggalkan pakaian mereka di sana, yang dipakainya waktu menyelenggarakan kebaktian, sebab pakaian-pakaian itu adalah kudus. Mereka harus memakai pakaian yang lain, barulah mereka boleh datang ke tempat umat TUHAN."

    'ke tempat kudus' = ruangan suci.

    Sudah memakai pakaian imam kita harus selalu berada di ruangan suci; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Kita tergembala dengan benar dan baik.

    Kalau keluar dari penggembalaan, pakaian pelayanan akan dilepas oleh Tuhan.

    "Mengapa banyak gembala pensiun? Karena tidak berada dalam ruangan suci. Sudah meningkat lalu hilang. Ini dicopot oleh Tuhan."

    Kejadian 37: 2
    37:2. Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.

    'biasa menggembalakan'= tekun.
    'Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya' = Yusuf mengalami penyucian.

    Yusuf mengalami penyucian. Ia tahu kakak-kakaknya benci kepada dia, tetapi dia tetap menceritakan kejahatan kakak-kakaknya, sehingga ia mendapat jubah maha indah. Artinya: diangkat jadi imam dan raja.

    Yusuf tergembala pada usia tujuh belas tahun.
    Yesus masuk Bait Allah pada usia dua belas tahun.

    Usia dua belas sampai tujuh belas tahun adalah usia efektif untuk digembalakan, karena ini adalah usia di persimpangan jalan. Mau ke mana? Ke sorga atau neraka. Harus diarahkan untuk digembalakan!
    Lebih baik capek antar kaum muda untuk beribadah, daripada salah di persimpangan jalan karena memilih jalan ke neraka.
    Mari awasi anak-anak kita!

    Ulangan 28: 47-48
    28:47. "Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-galanya,
    28:48. maka dengan menanggung lapar dan haus, dengan telanjang dan kekurangan akan segala-galanya engkau akan menjadi hamba kepada musuh yang akan disuruh TUHAN melawan engkau. Ia akan membebankan kuk besi ke atas tengkukmu, sampai engkau dipunahkan-Nya.

    Kalau tidak mau melayani--tidak punya jubah indah--akan lapar dan haus.

    Sudah memiliki jubah indah, hasilnya:



    • Pemeliharaan Tuhan secara berkelimpahan. Kita selalu mengucap syukur dan menjadi berkat bagi orang lain. Dan Tuhan menyediakan segala sesuatu di saat kita membutuhkan.



    • Kita mengalami sukacita, bahagia, damai sejahtera sorga. Semuanya enak dan ringan.



    • Hidup kita ditata rapi oleh Tuhan. Semakin hari semakin indah, sampai yang terindah kita masuk perjamuan kawin Anak Domba.



  3. Pakaian kemuliaan--ruangan maha suci.

    Wahyu 19: 7-8
    19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
    19:8. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai
    kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)

    Ini adalah pakaian putih yang berkilau-kilauan.
    Dari mana asalnya? Jubah maha indah harus dicelup dalam darah.

    Kejadian 37: 31
    37:31. Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.

    Nilai tambah seorang pelayan Tuhan adalah saat ia mengalami percikan darah.

    Percikan darah yang dialami Yusuf:



    • Menghadapi binatang buas.
      Ini menunjuk pada kesadisan dan kejahatan.

      Kejadian 37: 33
      37:33. Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata: "Ini jubah anakku; binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam."

      Hati-hati! Keluarga dekat bisa jadi binatang buas.

      Kakak-kakak Yusuf iri dan benci tanpa alasan sampai menjual Yusuf ke Mesir seperti Yudas menjual Yesus.



    • Menghadapi istri Potifar.
      Ini menunjuk pada kenajisan--dosa makan minum dan kawin mengawinkan.



    • Menghadapi penjara--liang tutupan--sekalipun tidak bersalah.
      Ini menunjuk pada ketidakadilan--benar jadi salah dan salah jadi benar.
      Tidak adil sama dengan pembunuh dan orang sundal yang tidak masuk sorga.

      Karena itu, kita tidak boleh memihak manusia tetapi hanya memihak Tuhan/pengajaran yang benar. Pasti bisa adil.

      Penjara juga menunjuk pada keterbatasan.
      Mungkin kita serba terbatas dalam modal, ijazah dan sebagainya.



    Inilah ujian bagi pelayan Tuhan.

    Mengapa jubah harus dicelup darah?



    • Jubah jadi putih bersih/suci.
      Wahyu 7: 13-14
      7:13. Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
      7:14. Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan
      membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

      'orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar' = percikan darah.

      Pertahankan kesucian!



    • Mengalami pembaharuan hidup; sama dengan jubah berkilau-kilauan.

      1 Petrus 3: 3-5
      3:3. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
      3:4. tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang
      lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
      3:5. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka
      tunduk kepada suaminya,

      'mereka tunduk kepada suaminya' = seperti Sarah tunduk kepada Abraham.

      Lembah lembut= bisa mengampuni dosa-dosa orang lain dan bisa menerima firman pengajaran yang keras--yang menunjuk dosa-dosa.

      Rendah hati/pendiam= koreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Ditemukan dosa, akan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni tidak berbuat dosa lagi. Dan tidak banyak komentar apalagi yang negatif.

      Tunduk= taat dengar-dengaran, sehingga kita mendapatkan pakaian putih berkilau-kilauan.



    Jika kita suci dan memiliki pakaian berkilau-kilauan--lemah lembut, pendiam, dan penurut--, kita akan menerima hikmat dan kasih karunia Tuhan. Yusuf mendapatkan uluran tangan kasih dan hikmat dari Tuhan.

    Hasilnya:



    • Kisah Rasul 7: 9-10
      7:9. Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
      7:10. dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya
      kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.

      Yang pertama: hikmat dan kasih karunia sanggup menghadapi kelaparan/krisis di segala bidang.

      Secara jasmani, tangan kasih karunia dan hikmat Tuhan sanggup memelihara kita di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun.

      Ada kuasa pertolongan untuk menyelesaikan semua masalah yang mustahil.

      Ada masa depan berhasil dan indah.

      Secara rohani, tangan kasih karunia dan hikmat Tuhan sanggup memberikan pembukaan rahasia firman Allah--makanan rohani. Kita tidak akan pernah lapar--bisa makan makanan rohani yang benar--, tetapi bisa mengalami kepuasan sorga.
      Kita bisa mengucap syukur, bersaksi, dan menyembah Tuhan.

      Manfaatkan di akhir tahun 2025 untuk bersaksi. Jangan menambah dosa-dosa, bergosip, tetapi bersaksi.



    • Kejadian 45: 15
      45:15. Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia.

      'mencium' = berdamai.

      Yang kedua: tangan kasih karunia dan hikmat Tuhan sanggup memakai kita dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, yaitu pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--penyatuan tubuh Kristus.

      Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.

      Jangan merasa asing dalam penggembalaan!



    • Kejadian 50: 24
      50:24. Berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya: "Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa kamu keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub."

      Sebentar lagi kita akan keluar dari negeri ini menuju negeri perjanjian--tanah Kanaan. Sebentar lagi Yesus datang kembali kedua kali dan kita semuanya bisa menyambut kedatangan-Nya di awan-awan permai.

      Yang ketiga: tangan kasih karunia dan hikmat Tuhan sanggup menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Yesus.

      Kita layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru--Kanaan Samawi. Kita tidak usah malu.

      Pada awal manusia diciptakan, manusia telanjang dan tidak malu. Setelah jatuh dalam dosa, telanjang dan malu. Setelah di dunia manusia telanjang dan tidak tahu malu seperti anjing dan babi.

      1 Yohanes 2: 26-28
      2:26. Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu.
      2:27. Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
      2:28. Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan
      tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.

      Kita ada keberanian percaya untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.


Terima belas kasih dan kemurahan Tuhan!

Tuhan memberkati.