Ibadah Doa Surabaya, 29 Oktober 2025 (Rabu Sore)
[reload halaman ini - auto reload 5 menit]

Salam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 22: 6-21 menunjuk pada tujuh peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman, supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan.



  1. Ayat 7= peringatan pertama: peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2024 sampai Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2024).



  2. Ayat 8-9= peringatan kedua: peringatan tentang penghormatan dan penyembahan (diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 18 Desember 2024 sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2025).



  3. Ayat 10= peringatan ketiga; peringatan untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025 sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Januari 2025).



  4. Ayat 11-12= peringatan keempat: peringatan tentang dua macam arus di dunia: kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025).



  5. Ayat 13-16= peringatan kelima: peringatan tentang membasuh jubah. (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 23 April 2025)



  6. Ayat 17= peringatan keenam: peringatan tentang tugas gereja Tuhan, yaitu bersaksi dan mengundang (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2025 sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2025).



  7. Wahyu 22: 18-21
    22:18. Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
    22:19. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
    22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
    22:21. Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

    Peringatan ketujuh: peringatan untuk siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali di awan-awan permai, yang dikaitkan dengan dua hal:



    1. Ayat 18-19= peringatan untuk tidak menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
      Kalau mau bertemu Yesus di awan yang permai, kembali ke alkitab (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 18 Mei 2025 sampai Ibadah Raya Surabaya, 22 Juni 2025).
      Untuk kembali ke Firdaus kita harus kembali ke alkitab. Keadaan dulu dan sekarang harus sesuai dengan firman, bukan firman yang mengikuti.



    2. Ayat 21= peringatan untuk selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Juni 2025).


AD. 7B

Ayat 20= kita harus selalu siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai.
Kalau ketinggalan, akan binasa selamanya.

'Ya, Aku datang segera'= kesiapan Yesus untuk datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga--Kepala.

'Amin, datanglah Tuhan Yesus'= kesiapan gereja Tuhan dalam kemuliaan sebagai mempelai wanita sorga--tubuh--untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

Yesus dan gereja Tuhan sudah siap, sehingga terjadi pertemuan antara Yesus, Mempelai Pria Sorga--Kepala--dengan gereja Tuhan, mempelai wanita sorga--tubuh--di awan-awan yang permai untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba, yang merupakan pintu masuk ke kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang)--Wahyu 20--, dan Yerusalem baru selamanya (Wahyu 21-22).

Kita memandang Yesus muka dengan muka saat Yesus datang kembali.

1 Korintus 13: 12
13:12. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

Semakin disucikan kita akan semakin jelas melihat Yesus.
Kita disucikan sedikit demi sedikit. Yang buruk diambil Yesus, dan yang mulia dari Yesus masuk kepada kita.

Jadi, syarat untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba adalah



  1. kita harus menjadi mempelai wanita sorga; sama dengan menjadi merpati.



  2. Kita harus memiliki pandangan rohani yang semakin meningkat sampai satu waktu kita bisa memandang Yesus muka dengan muka.


Memiliki pandangan rohani sama dengan memiliki mata merpati.

Kidung Agung 4: 1
4:1. Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.

Mata merpati= pandangan mempelai.

Keistimewaan pandangan merpati adalah hanya memandang satu arah, yaitu pandangan kepada pribadi Yesus yang mati di kayu salib, bangkit, naik ke sorga, dan dipermuliakan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga..

Tiga tingkatan pandangan merpati:



  1. Memandang Yesus sebagai manusia yang tidak berdosa tetapi harus mati di kayu salib.
    Ini adalah memandang Yesus sebagai Anak Domba Allah.

    Yohanes 1: 29
    1:29. Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

    Yohanes 19: 31-34
    19:31. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
    19:32. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
    19:33. tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
    19:34. tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

    Yesus sudah mati dengan empat luka utama--dua di tangan, dua di kaki--sebagai bukti kasih Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Israel.

    Sedangkan luka kelima di lambung yang ditikam tombak sehingga mengeluarkan darah dan air adalah kasih karunia Tuhan untuk menyelamatkan bangsa kafir.
    Kita butuh kasih karunia Tuhan.

    Memiliki pandangan rohani sama dengan memandang Yesus, Anak Domba Allah, sehingga kita bisa menerima



    • Tanda darah--mezbah korban bakaran--= bertobat.



    • Tanda air--bejana pembasuhan--= baptisan air.
      Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dalam nama Bapa, Anak Laki-laki, dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus, dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu hidup dalam urapan Roh Kudus; sama dengan hidup dalam kebenaran.



    Hasilnya: selamat dan diberkati Tuhan.



  2. Memandang Yesus yang sudah bangkit dan naik ke sorga untuk menjadi Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
    Memiliki pandangan rohani sama dengan memandang Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.

    Artinya: bangsa kafir harus menjadi imam-imam dan raja-raja; pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan dari Tuhan.

    Yohanes 4: 35
    4:35. Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

    1 Korintus 3: 9
    3:9. Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

    Seorang imam yang memiliki pandangan rohani bisa memandang ladang Tuhan/bangunan Tuhan.
    Artinya: aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

    Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.

    Yohanes 4: 34
    4:34. Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

    Melayani pembangunan tubuh Kristus sama dengan memberi makan Yesus.

    Syaratnya:



    • Melakukan kehendak Tuhan= taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar--sesuai dengan firman pengajaran yang benar.

      1 Petrus 1: 22
      1:22. Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

      Kalau taat, kita akan melayani dalam kesucian dan saling mengasihi; tidak ada iri hati atau kebencian.



    • Menyelesaikan pekerjaan-Nya= setia berkobar-kobar sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali.



    Taat, suci, saling mengasihi, dan setia, hasilnya:



    • Memberi makan Yesus; memuaskan hati Tuhan, sehingga Ia juga memuaskan hati kita. Kita selalu mengucap syukur dan menjadi saksi Tuhan.



    • Urusan makan minum kita secara jasmani menjadi urusan Tuhan.



    • Pintu terbuka.
      Wahyu 3: 8
      3:8. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku(taat) dan engkau tidak menyangkal nama-Ku(setia).

      Jangan coba-coba menghalangi pelayan Tuhan yang taat, suci, dan setia berkobar-kobar!

      Pintu pelayanan dan pintu di dunia terbuka, sampai pintu sorga juga terbuka bagi kita.



  3. Memandang Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga yang segera datang kembali kedua kali di awan-awan yang permai.

    Memiliki pandangan rohani sama dengan memandang Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga.

    Artinya: kita bisa menyembah Yesus seperti yang Dia teladan kan di atas gunung.

    Matius 17: 1-3
    17:1. Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
    17:2. Lalu
    Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
    17:3. Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.

    Hasilnya:



    • Kuasa keubahan hidup, mulai dari wajah/hati.
      Hati yang keras--putus asa--menjadi hati yang lembut--kuat teguh hati.

      Musa dan Elia pernah putus asa dan kecewa apalagi kita.
      Karena itu, kita harus meningkatkan doa penyembahan.

      Kuat teguh hati artinya:



      1. Tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan apapun yang kita hadapi.



      2. Tidak berbuat dan berkata dosa tetapi memakai pakaian putih bersinar.
        Artinya: kita hanya melakukan perbuatan suci dan baik, dan berkata suci dan baik.



      3. Tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir.



    • Mujizat jasmani juga kita alami.
      Musa sudah divonis tidak boleh masuk Kanaan karena tidak taat pada perintah Tuhan. Tetapi di gunung penyembahan Musa bisa berdiri di gunung di tanah Kanaan.

      Ini adalah kuasa untuk menghapus kemustahilan.
      Artinya: Tuhan sanggup memelihara kita di tengah kesulitan dan kemustahilan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi.

      Merasa sulit mencari uang, mari banyak menyembah Tuhan.

      Tuhan menyelesaikan semua masalah yang mustahil pada waktunya; ada masa depan berhasil dan indah pada waktunya sekalipun sudah mustahil bagi kita.

      Bilangan 6: 25
      6:25. TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;

      Kasih karunia Tuhan menyelesaikan semuanya bagi kita. Ini yang kita butuhkan.



    • Kuasa untuk memberi damai sejahtera. Tidak ada lagi ketakutan, tetapi semua jadi enak dan ringan.

      Bilangan 6: 26
      6:26. TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.



    Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai.
    Kita memandang Tuhan muka dengan muka. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya


Mohon kasih karunia dan kuasa Tuhan di tengah-tengah kita!

Tuhan memberkati.