Ibadah Doa Surabaya, 26 November 2025 (Rabu Sore)
[reload halaman ini - auto reload 5 menit]

Salam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 22: 6-21 menunjuk pada tujuh peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman, supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan.



  1. Ayat 7= peringatan pertama: peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2024 sampai Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2024).



  2. Ayat 8-9= peringatan kedua: peringatan tentang penghormatan dan penyembahan (diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 18 Desember 2024 sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2025).



  3. Ayat 10= peringatan ketiga; peringatan untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025 sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Januari 2025).



  4. Ayat 11-12= peringatan keempat: peringatan tentang dua macam arus di dunia: kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025).



  5. Ayat 13-16= peringatan kelima: peringatan tentang membasuh jubah. (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2025 sampai Ibadah Doa Surabaya, 23 April 2025)



  6. Ayat 17= peringatan keenam: peringatan tentang tugas gereja Tuhan, yaitu bersaksi dan mengundang (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2025 sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2025).



  7. Wahyu 22: 18-21
    22:18. Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
    22:19. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
    22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
    22:21. Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

    Peringatan ketujuh: peringatan untuk siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali di awan-awan permai, yang dikaitkan dengan dua hal:



    1. Ayat 18-19= peringatan untuk tidak menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
      Kalau mau bertemu Yesus di awan yang permai, kembali ke alkitab (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 18 Mei 2025 sampai Ibadah Raya Surabaya, 22 Juni 2025).
      Untuk kembali ke Firdaus kita harus kembali ke alkitab. Keadaan dulu dan sekarang harus sesuai dengan firman, bukan firman yang mengikuti.



    2. Ayat 21= peringatan untuk selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Juni 2025).


AD. 7B

Ayat 20= kita harus selalu siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai.

'Ya, Aku datang segera'= kesiapan Yesus untuk segera datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga--Kepala.

'Amin, datanglah Tuhan Yesus'= kesiapan gereja Tuhan dalam kemuliaan sebagai mempelai wanita sorga--tubuh--untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

Yesus dan gereja Tuhan sudah siap, sehingga terjadi pertemuan antara Yesus, Mempelai Pria Sorga--Kepala--dengan gereja Tuhan, mempelai wanita sorga--tubuh--di awan-awan yang permai untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba, yang merupakan pintu masuk ke kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang)--Wahyu 20--, dan Yerusalem baru selamanya (Wahyu 21-22).

Wahyu 3: 21
3:21. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Kita duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga selamanya.

Syaratnya: kita harus menang bersama Yesus--'Barangsiapa menang'.

Menang terhadap apa? Jemaat Laodikia adalah jemaat yang suam-suam kuku.

Wahyu 3: 16-17
3:16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

Kita harus menang atas suam-suam rohan.; tidak dingin tidak panas.

Jemaat Laodikia sama dengan keadaan bangsa Israel di padang gurun.

Keluaran 32: 17-18
32:17. Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan."
32:18. Tetapi jawab Musa: "
Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."

Tidak dingin tidak panas sama dengan tidak menang tidak kalah.

Akibatnya: terjadi penyembahan erhala anak lembu emas.
Yosua kurang peka, tetapi Musa tahu.

Keluaran 32: 9
32:9. Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.

Berhala lembu emas menunjuk pada kekerasan hati/tegar tengkuk.

Praktiknya:



  1. Keluaran 7: 14-16
    7:14. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Firaun berkeras hati, ia menolak membiarkan bangsa itu pergi.
    7:15. Pergilah kepada Firaun pada waktu pagi, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai; nantikanlah dia di tepi sungai Nil dengan memegang di tanganmu tongkat yang tadinya berubah menjadi ular.
    7:16. Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya
    mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.

    Yang pertama: tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan.

    Tidak mau beribadah, kalau dibiarkan, satu waktu tidak isa lagi beribadah melayani sekalipun ingin beribadah. Hati-hati!

    Maleakhi 3: 18
    3:18. Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

    Maleakhi 4: 1
    4:1. Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

    Orang fasik= orang yang tidak beribadah, dan nasibnya hanya sama seperti jerami. Hidupnya tidak berguna, dan menunggu untuk dibakar selama-lamanya pada saat kedatnagan Tuhan kedua kali.

    Oleh sebab itu kita harus mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semua; sama dengan tekun dalam tiga macam ibadah pokok, sehingga tubuh, jiwa, dan roh kita diisi dengan firman pengajaran--ibadah pendalaman alkitab--, kasih--ibadah doa--, dan Roh Kudus--ibadah raya.

    Kita menjadi gandum yang matang, bukan jeramin/sekam. Kita siap dituai untuk masuk lumbung kerajaan sorga. Kita duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga.
    Jangan keras hati!



  2. Keluarna 7: 16
    7:16. Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.

    Yang kedua: tidak taat pada firman pengajaran yang benar.

    Zakharia 7: 12-14
    7:12. Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.
    7:13. "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah
    Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.
    7:14. Oleh sebab itu
    Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga tidak ada yang lalu lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."

    Saat pemberitaan firman pengajaran yang benar adalah saat-saat Tuhan memanggil kita untuk memenuhi segala kebutuhan kita baik jasmani, rohani, maupun rumah tangga.
    Firman menciptakan langit dan bumi, berarti firman bisa menyediakan segalanya bagi kita.

    Tidak mau mendengarkan dan dengar-dengaran pada ifrman sama dengan menolak panggilan Tuhan.

    Akibatnya:



    • Tuhan menolak kita saat kita berdoa memanggil Dia.



    • Tuhan mendatangkan angin badai atas hidup kita, sehingga apa yang indah jadi hancur; bahagia jadi sunyi sepi.



    • Mengalami murka Tuhan sampai kebinasaan di neraka.



    Karena itu gereja Tuhan harus taat pada firman; sama dengan menerima panggilan Tuhan untuk menunjukkan kekurangan dan kelemahan kita. Kita bisa mengakui kekurangan dan kelemahan kita secara jasmani dan rohani. Kita diampuni Tuhan, sehingga saat kita memanggil Dia, Dia akan menjawab doa kita.
    Tuhan akan mengbaulkan semua yang kita butuhkan.



  3. Keluaran 9: 27-28, 34-35
    9:27. Lalu Firaun menyuruh memanggil Musa dan Harun serta berkata kepada mereka: "Aku telah berdosa sekali ini, TUHAN itu yang benar, tetapi aku dan rakyatkulah yang bersalah.
    9:28. Berdoalah kepada TUHAN; guruh yang sangat dahsyat dan hujan es itu sudah cukup. Maka aku akan membiarkan kamu pergi, tidak usah kamu tinggal lebih lama lagi."
    9:34. Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa hujan, hujan es dan guruh telah berhenti, maka teruslah ia berbuat dosa;
    ia tetap berkeras hati, baik ia maupun para pegawainya.
    9:35. Berkeraslah hati Firaun, sehingga ia
    tidak membiarkan orang Israel pergi--seperti yang telah difirmankan TUHAN dengan perantaraan Musa.

    Yang ketiga: tidak mau bertobat; tidak mau meninggalakn dosa tetapi tetap mempertahankan dosa-dosa, mulai dari dosa dusta.

    Yeremia 9: 5
    9:5. Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.

    Selama masih berdusta, tidak akan mungkin ertobat. Kalau dibiarkan, satu waktu tidak bisa bertobat lagi seperti Setan.

    Akibatnya: hatinya bertambah keras sampai sekeras batu kilangan.

    Batu kilangan sama dengan:



    • Dosa Babel.
      Artinya: jatuh bangun dalam dosa Babel, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan.

      Wahyu 18: 21

      18:21. Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.



    • jatuh bangun dalam dosa sandungan.
      Artinya: mudah tersandung dan mudah jadi sandungan.

      Matius 18: 6
      18:6. "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

      'menyesatkan'= menyandung.



    Akibatnya: leher diikatkan batu kilangan.
    Artinya:



    • Letih lesu, beban berat, susah payah, dan air mata.



    • Hidupnya tidak indah.

    • Hidupnya selalu tenggelam di dalam dunia. Tidak mungkin naik, sampai tenggelam di lautan api dan belerang; binasa selamanya dineraka.



    Asdf


Kesimpulan: gereja Tuhan harus menang atas suam-suam kuku, sehingga:



  1. Hati keras jadi hati lembut.
    Artinya: tetap setia bekrobar-koar dlaam ibadah pelayanan apapun yang dihadapi.



  2. Taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.



  3. bertobat.


Amsal 3: 3
3:3. Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,

Maka, leher kita dikalungi kasih karunia Tuhan.

Hasilnya:



  1. Mazmur 17: 7-8
    17:7. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
    17:8.
    Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

    Yang pertama: tangan kasih setia Tuhan yang ajaib sanggup untuk melindungi dan memelihara kita seperti biji mata--Nya sendiri di tengah kesulitan dunai sampai Antikris erkuasa di bumi kita disingkirkan ke padang gurun, jauh dari mata Antirkis.

    Tangan kasih setia yang ajaib sanggup meemlihara kita sehingga sebutir pasirpun tidak boleh masuk. Kita selalu mengalami damai sejahtera, sehingga semua jadi enak dan ringan.

    Hadapi semua dengan hati damai! Kita akan jadi biji mata Tuhan. Jangan terusik oleh apapun!

    Kita selalu mengalami kepuasan sorga. Kita selalu mengucap syukur dan menjadi saksi Tuhan.



  2. Mazmur 69: 14-15
    69:14. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
    69:15. Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam!

    Yang kedua: tangan kasih setia Tuhan yang besar sanggup menyelesaikan segal amasalha yang mustahil dalam hidup kita.

    Jangan membesarkan masalah, tetapi besarkan kasih setia Tuhan!

    Tangan kasih setia Tuhan yang besar mengangkat kita dari kejatuhan dosa untuk dipulihkan supaya kembali hidup benar dan suci; diangkat dari kegagalan menjadi berhasil dan indah; diangkat dari kemerosotan jasmani dan rohani untuk dipulihkan bahkan ditingkatkan.



  3. Mazmur 103: 4
    103:4. Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,

    Yang ketiga: kasih setia Tuhan sanggup memahkotai kita.
    Artinya: Tuhan sanggup mengubahkan kita menjadi manusia orhani, mulai dari taat dengar-dengaran sampai dagingti dak bersuar alagi.

    Segala pintu di dunai akan terbuka, sampai pintu sorga juga terbuka.

    Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Ktai masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baur. Kita duduk bersanding dengan Dia selamanya.


Jangan suam! Kita harus menang atas keras hati. Tidak setia jadi setia; tidak taat jadi taat; kemudian meninggalkan dosa.
Leher kita akan dikalungi dengan kasih setia. Kita menjadi biji mata Tuhan sendiri.

Tuhan memberkati.